Berita

Politik

Komnas HAM Perhatikan Kelompok Rentan dalam Pemilu

SELASA, 24 SEPTEMBER 2013 | 18:46 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan beberapa rekomendasi menjelang pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014.

Anggota Komnas HAM, Natalius Pigai, pada jumpa pers (Selasa, 24/9) menekankan pentingnya perhatian kepada kelompok khusus atau rentan agar hak konstituisionalnya bisa terpenuhi.

Adapun yang masuk ke dalam kategori ini adalah mereka yang terpenjara atau kebebasannya dibatasi, orang miskin, buruh migran, perempuan dan usia lanjut, orang sakit dan yang sedang dirawat di rumah sakit, orang dengan masalah kejiwaan, kelompok adat tertinggal (KAT), kaum minoritas agama, seks (LGBT) atau etnis tertentu dan kelompok penyandang kusta.


Mengenai rekomendasi untuk pemilu, Komnas HAM meminta Presiden memerintahkan Kementerian, lembaga terkait dan kedutaan untuk bisa membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyusun Daftar Pemilih Sementara (DPS).

Komnas HAM juga meminta KPU memastikan warga negara Indonesia yang telah memenuhi syarat untuk menggunakan hak konstitsuionalnya dalam pemilu legislatif dan presiden, menyelenggarakan pemilu secara objektif, independen dan menjunjung tinggi HAM; melakukan evaluasi terhadap penggunaan noken dalam pemilu karena hal tersebut bukan adat masyarakat Papua, serta meminta KPU untuk melakukan pendidikan mengenai pemilu untuk menekan angka golput.

"Kami juga meminta Bawaslu untuk melakukan pengawasan secara terus meneerus agar pemilu berjalan objektif tanpa kecurangan serta meningkatkan kerjasama dengan kepolisian RI untuk menindak pelanggaran dalam pemilu legislatif atau presiden dan wakil presiden” demikian Natalius, di gedung Komnas HAM, Menteng, Jakarta. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya