Berita

Politik

Indonesia Menuju Situasi Darurat Pemilu?

SENIN, 23 SEPTEMBER 2013 | 10:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengklaim sudah sinkronnya 115 juta orang pemilih hasil penyandingan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) dengan 190.463.184 penduduk yang termuat dalam DP4 Kemendagri. KPU juga menjelaskan sudah sekitar 139  juta penduduk  masuk ke Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) KPU serta 165 Kabupaten/Kota sudah bersih dan dimasukkan Sidalih KPU.

Tapi, hal itu perlu dibuktikan secara teknis dan diuji akurasinya di hadapan parpol-parpol peserta pemilu, Komisi II DPR, dan Bawaslu.

Demikian disampaikan Koordinator Kajian Komite Independen Pemantau Pemilu, Girindra Sandino, kepada wartawan lewat surat elektronik, Senin (23/9).


Kemendagri, dalam hal ini Dirjen Administrasi dan Kependudukan, harus secara detail menjelaskan lebih jauh pernyataan yang dikemukakan dalam RDP dengan Komisi II DPR RI bahwa dari 136.020.095 daftar penduduk yang NIK-nya dinyatakan sudah tunggal dan 100 persen akurat, terdapat 98.400.728 penduduk yang tidak ada dalam DPSHP.

"Pemerintah wajib bertanggung jawab secara administratif dan politik atas terjadinya masalah tersebut," tegasnya.

Pemerintah, DPR RI, parpol-parpol peserta pemilu juga peserta pemilu anggota DPD serta kekuatan-kekuatan demokratik lain tentu tidak bisa membiarkan kekacauan DPT, karena jelas merupakan bentuk delegitimasi pemilu, pelecehan hak konstitusional warga negara untuk memilih dan menjadi sumber patologi demokrasi seperti kecurangan, manipulasi suara dan rekayasa ilegal penambahan serta pengurangan suara kontestan.

"Pemerintah, DPR RI dan KPU seharusnya menyatakan telah terjadi situasi 'Darurat Pemilu' apabila dalam kurun waktu paling lambat satu bulan ke depan tidak terdapat perbaikan signifikan menjelang Penetapan DPT secara nasional," tegasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya