Berita

Adhie M Massardi/net

Bisnis

Ada Komisi Pejabat di Balik Persetujuan Mobil Murah

MINGGU, 22 SEPTEMBER 2013 | 18:01 WIB | LAPORAN:

Kebijakan pemerintah mengadakan program mobil murah menimbulkan tanda tanya besar. Di balik sulitnya mengatasi kemacetan jalan raya akibat jumlah kendaraan roda empat yang membludak, pemerintah justru menawarkan mobil dengan harga terjangkau kepada masyarakat.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi menyakini ada pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan di balik program mobil murah.

"Saya bisa pastikan menteri-menteri yang mendesain, menyetujui mobil murah mendapat komisi atau suap. Tinggal bagaimana cara mereka menyembunyikannya. Ini tidak mungkin kalau tidak ada fee dari hasil produksi mobil itu," ujarnya usai menghadiri jumpa pers Koalisi Tolak APEC di Penus Cafe, Cikini, Jakarta, Minggu (22/9).


Menurut Adhie, adanya permainan pejabat negara untuk mengais keuntungan amat sering terjadi dalam setiap kebijakan impor di Indonesia.

"Kebijakan koruptif ini harus dilawan sebagaimana juga soal migas yang kita tahu ternyata dikuasai oleh mafia, dan mobil murah sama dengan yang lain dikuasai mafia otomotif," katanya.

Namun begitu, dugaan korupsi dari program mobil murah belum tentu digunakan untuk kepentingan kampanye jelang Pemilu 2014. Bisa juga, hal itu dilakukan untuk memperkaya diri sendiri.

"Ini sudah lazim di balik semua proses impor karena mengandung unsur komisi yang sangat besar. Soal ramah lingkungan dan lain-lain hanya kemasan untuk seolah-olah menunjukkan langkah mereka benar," jelas Adhie. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya