MARTIN HUTABARAT/NET
MARTIN HUTABARAT/NET
Diakui anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat, aturan yang memberi wewenang pada Komisi III untuk memilih hakim agung ini memang rawan disalahgunakan. Sebab, anggota-anggota DPR memiliki kecenderungan kuat memilih hakim agung dari ukuran kepentingan politik partainya dan bukan pada faktor obyektif yaitu rekam jejak, integritas dan kemampuan yang baik.
"Karena itu, aturan itu harus diubah. Kewenangan itu tak lagi pada DPR tapi pada lembaga independen yang anggotanya teruji integritasnya. Sedang DPR hanya terbatas setuju atau tidak terhadap usul dari Tim Penyeleksi," ujarnya kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (22/9).
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32
Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14
Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55
Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30