Berita

FOTO:NET

Nusantara

Pengungsi Sinabung Membengkak Jadi 14.991 Jiwa

RABU, 18 SEPTEMBER 2013 | 18:54 WIB | LAPORAN:

Jumlah pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara Rabu (18/9) petang ini telah bertambah menjadi 14.991 jiwa. Padahal ancaman erupsi Gunung Sinabung masih kecil.

Dibandingkan erupsi tahun 2010 lalu, menurut Kepala Pusat Data Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, intensitas dan besaran letusan Sinabung kali ini jauh lebih kecil. Namun pengungsi terus membengkak.
"Tentu ada faktor-faktor sosial, ekonomi dan teknis yang menyebabkan pengungsi terus bertambah. Sejak Rabu pagi (19/9) hingga sore Gunung Sinabung mengeluarkan asap putih keabuan," lanjut Sutopo melalui rilis elektroniknya, Rabu (18/9).

Berdasarkan rapat koordinasi dan evaluasi Posko Tanggap Darurat erupsi Gunung Sinabung pada hari ini, terhitung jumlah pengungsi hingga pukul 17.00 WIB tadi sebanyak 14.991 orang. Untuk memperlancar koordinasi dan distribusi bantuan, titik pengungsian akan diperkecil dari 26 titik menjadi 16 titik pengungsian.

Berdasarkan rapat koordinasi dan evaluasi Posko Tanggap Darurat erupsi Gunung Sinabung pada hari ini, terhitung jumlah pengungsi hingga pukul 17.00 WIB tadi sebanyak 14.991 orang. Untuk memperlancar koordinasi dan distribusi bantuan, titik pengungsian akan diperkecil dari 26 titik menjadi 16 titik pengungsian.

"Semua dipusatkan di Kabanjahe," terang Sutopo.

Adapun 16 titik pengungsian dimaksud tersebar di Jambur Sempakata (2308), Klasis GBKP (800), GBKP Kota/Gedung KKR (1200), GBKP Kota/Gedung Serbaguna (239), Mesjid Istikar Barastagi (310),  Mesjid Agung (182), Zentrum (339), GBKP Simpang VI (220), Paroki (50), Jambur Adil Makmur (1904), Jambur Haloho (1600), Jambur Dalihan Na Tolu (1406), Jambur Pulungan (1900), Jambur Payung (1500), KWK Berastagi/Perempuan (537), Klass Berastagi/Laki-laki (496).

Proses pembagian pengungsi di 16 titik berlangsung sampai besok pagi karena 75 persen dari pengungsi bekerja di ladang dan akan kembali ke tempat penampungan pada sore hari. Sementar untuk memperlancar informasi dan komunikasi pada masa tanggap darurat, Kodam I Bukit Barisan membagikan perangkat komunikasi berupa 16 buah HT (HandyTalk) kepada setiap koordinator pengungsi.

"Pemda Kabupaten Karo perlu menangani pengungsi dengan memberikan kebutuhan dasar. Sosialisasi harus segera disampaikan ke masyarakat agar mereka yang tinggal di daerah yang aman tidak perlu mengungsi," demikian Sutopo.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya