Berita

Nusantara

Pengungsi Sinabung Bertambah Jadi 12.950 Jiwa

RABU, 18 SEPTEMBER 2013 | 14:50 WIB | LAPORAN:

Jumlah pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terus bertambah.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan hingga pukul 11.00 WIB tadi (Rabu, 18/9), tercatat jumlah pengungsi sudah mencapai 12.950 jiwa. Begitu pula titik pengungsian dari 12 titik berkembang menjadi 24 titik.

"Jumlah pengungsi ini lebih besar daripada jumlah pengungsi saat erupsi Agustus-September 2010 yang letusannya lebih besar dibanding letusan saat ini," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui rilis elektronik, siang ini.


24 Pos Pengungsian dan jumlah pengungsi dimaksud tersebar di Jambur Sempakata sebanyak 2308 jiwa, Klasis GBKP (800), GBKP Kota/Gedung KKR (1200), GBKP KOTA/Gedung Serbaguna (239), Jambur Payung (1500), KWK  Berastagi/perempuan (1.300), Klasis Barastagi/laki2 (381), Mesjid Istikar Barastagi (174),  Mesjid Agung (182), Zentrum (339), GBKP Simpang VI (220), Paroki (50), Jambur Tuah Lopati (800), Losd Tiganderket (1.600), Tanjung Pulo (500),  Gedung KNPI (170), GBKP Jl. Kotacane (190), GBKP/Retreat Center (200), Sekolah Taman Doa Ora et Labora (105), Posko Jambur Tongkoh (350), Kantor ASAP (58), GBKP Asrama Kodim (9), dan Gereja GBKP Katepul (275).

Sutopo menjelaskan, banyaknya jumlah pengungsi ini disebabkan desa-desa yang di luar radius tiga km, yang sebenarnya aman sesuai rekomendasi PVMBG Badan Geologi juga ikut mengungsi. Hanya desa Sukameriah yang harus dikosongkan karena posisinya berada kurang dari radius tiga km dan terletak di bawah bukaan kawah Sinabung sehingga rawan luncuran awan panas dan lava.

Disamping itu pula, adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya letusan Gunung Sinabung. Bahkan yang tinggal di luar daerah bahaya pun ikut mengungsi. Sebelumnya masyarakat sulit diungsikan.
 
"Tapi ini perlu diatur tentang kesiapan mengelola pengungsian," ulasnya.

Lebih lanjut Sutopo menginformasikan bahwa hari ini akan didata nama-nama pengungsi di tiap-tiap pos pengungsian. Orang keluar masuk tanpa ada pencatatan baik oleh petugas. Selain itu, saat pagi hingga siang hari, banyak pengungsi yang kembali ke rumahnya untuk merawat ternak dan lahan pertaniannya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya