Berita

Suryadharma Ali

Bisnis

Pencapresan SDA Bakal Digodok Di Forum Rapimnas

RABU, 18 SEPTEMBER 2013 | 09:14 WIB

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengatakan, partainya sudah mulai membahas isu capres. Kamis (13/09), Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) mengumpulkan seluruh pengurus DPP di kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Hasilnya, seluruh pengurus DPP sepakat mengagendakan rapat pimpinan nasional (rapimnas). Diakui Arwani, salah satu agenda rapimnas nanti adalah membahas isu pencapresan SDA.

“Saya kira rapimnas merupakan forum yang pas untuk mendengarkan masukan-masukan dari DPW yang sebagian besar menginginkan Pak SDA itu dicalonkan sebagai capres,” kata Arwani yang enggan mengungkapkan kapan rapimnas itu akan digelar.


Menanggapi agenda rapimnas, Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani justru menilai terlalu dini menetapkan SDA sebagai capres. Apalagi PPP sebelumnya ingin menjaring calon-calon yang berpotensi lewat konvensi, meski rencana tersebut tak jadi diwujudkan.

Menurut Ahmad Yani, ada baiknya forum rapimnas tersebut membahas besaran syarat ambang batas dukungan pencapresan alias presidential threshold yang kemungkinan masih berpatokan pada pasal 9 Undang-Undang 42 Tahun 2008 tentang Pilpres yang mewajibkan setiap pasangan capres-cawapres mengantongi dukungan 20 persen kursi di parlemen atau 25 persen suara pemilu legislatif.

“Kami melihat hal itu sebagai poin krusial yang mesti dibahas. Jadi harusnya rapimnas itu hanya membuat daftar agenda yang bolehlah, salah satunya kita coba tawarkan SDA dan sejumlah calon lainnya. Tapi soal presidential threshold juga penting,” katanya.

Menurut Ahmad Yani sebenarnya cukup banyak figur potensial yang bisa diusung PPP sebagai capres. Selain SDA, ada pedangdut Rhoma Irama yang notabene juga kader PPP, kemudian bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Jimly Asshidiqie dan Jusuf Kalla.

“Menjadi percuma kita gadang-gadang tokoh-tokoh itu sementara Undang-Undang Pilpres tidak berubah,” tambah dia. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya