Berita

ilustrasi

Bisnis

Mensos Tetapkan 8 Target Utama

Program Pengentasan Kemiskinan
RABU, 18 SEPTEMBER 2013 | 08:03 WIB

Pengentasan kemiskinan masih jadi pekerjaan besar pemerintah. Kementerian Sosial sebagai leading sektor didorong membuat program strategis, menyusun aksi nasional yang terintegrasi dengan pemerintah daerah.

 â€œPemerintah menyusun strategi pembangunan kesejahteraan sosial yang berkesinambungan dan integratif, “ ujar Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Hotel Merlyn, Jakarta, kemarin.

 Pembangungan nasional mencakup aspek ipoleksosbudhankam, dimana aspek tersebut terkonsentrasi pada satu permasalahan sosial yaitu kemiskinan.


 Saat ini, kemiskinan menjadi sumber masalah sosial  yang semakin kompleks yang berdampak pada semua sektor, seperti ekonomi, politik, dan iptek, baik di tingkat lokal, nasional, regional dan global.

 â€œKemiskinan juga berdampak pada pengangguran,  anak-anak terlantar, masalah lansia, kriminalitas, korban narkoba, konflik SARA, kerusuhan antar kampung, separatisme yang mengarah pada disintegrasi bangsa, “ ujarnya.

 Pemerintah, kata Mensos, menetapkan delapan target prioritas yaitu, pertama menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan. Kedua, menggarap pendidikan dasar secara universal, ketiga mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, keempat mengurangi tingkat kematian anak. Selanjutnya, kelima meningkatkan kesehatan ibu, keenam memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya, ketujuh menjamin keberkelanjutan lingkungan, dan kedelapan mengembangkan kemitraan  global untuk pembangunan.

 â€œKementerian Sosial (Kemensos) memposisikan masalah pengetasan kemiskinan sebagai isu kesejahteraan sosial ke dalam arus tengah pembangunan, “ tandasnya.

 Menurut Jufri, pihaknya terus pro aktif dalam pembangunan politik, meliputi isu disintegrasi, kemiskinan pada pengungsi akibat konflik SARA, pembangunan ekonomi, meliputi akses sumber, tenaga kerja, pengangguran, dan masalah sosial, meliputi keterpencilan, akses teknologi, kerusuhan antar kampung dan konflik antar kelompok masyarakat.  â€Kompleksitas masalah tidak bisa diatasi hanya mengandalkan rasa belas kasihan.

 Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, membutuhkan Rp 5,5 triliun untuk Program Keluarga Harapan, Penanggulangan Bencana, Asuransi Kesejahteraan Sosial dan Keserasian Sosial. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya