Berita

Endriartono Sutarto/net

Politik

Nasdem: Endriartono Sutarto Lagi Galau

SELASA, 17 SEPTEMBER 2013 | 00:11 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, menyayangkan pernyataan peserta konvensi capres Partai Demokrat yang adalah mantan petinggi Nasdem, Endriartono Sutarto, yang menilai Partai Nasdem belum punya sistem kaderisasi yang jelas, terutama dalam menentukan capres.

Mantan Panglima TNI itu menyindir Partai Nasdem di acara perkenalan peserta kovensi calon presiden Partai Demokrat, kemarin malam (Minggu, 15/9). Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem itu mengatakan Nasdem belum punya sistem kaderisasi yang jelas, terutama dalam menentukan capres. Ini yang membuat dia akhirnya berpaling ke Demokrat.

Rio Capella hanya mengaku heran atas pernyataan yang sangat keliru itu. Kata Rio, Senin (16/9), Nasdem memang belum membahas soal pencapresan karena masih memfokuskan diri pada Pemilu Anggota DPR dan DPRD 2014.


"Apakah Nasdem bisa mencalonkan presiden sendiri atau berkoalisi? Itu baru bisa ditentukan setelah pemilu anggota legislatif. Bagaimana mau mengusung capres kalau kami belum tahu hasil pemilu legislatif, serta mau berkoalisi atau tidak? Itu buang-buang energi namanya," kata Rio dalam rilisnya.

Sebuah partai baru bisa mengajukan capres sendiri bila memperoleh minimal 20 persen suara nasional dalam pemilu anggota legislatif. Jika tidak, partai itu harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden. Itulah yang menyebabkan Nasdem tak bisa buru-buru dalam menetapkan calon presiden.

"Kami ingin jadi partai besar, tetapi ambisi tak harus dikedepankan. Lihat juga situasi dan kondisi kader," ujar Rio.

Sebab itu, kata dia, ucapan Endriartono itu mengada-ada.

"Pak En lagi galau. Jika mau konsentrasi pada konvensi tidak usah bawa-bawa Nasdem," tegasnya.

Ia menilai, konvensi yang digelar Demokrat justru menunjukkan partai itu tidak memiliki kader yang siap dimajukan sebagai calon presiden, menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang sudah dua kali terpilih menjadi presiden.

"Konvensi capres yang digelar itu membuktikan bahwa tak jelas (sistem) kaderisasinya. Kalau SBY bisa dicalonkan tiga kali, pasti tidak akan ada konvensi. Namun masalahnya kan tidak ada figur Demokrat yang elektabilitasnya seperti SBY," jelas Rio. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya