Dengan tiga agenda prioritas KTT APEC 2013 di Bali 7-8 Oktober, Indonesia berharap ketahanan ekonomi dalam koridor kepentingan nasional dapat semakin ditingkatkan.
Agenda ini diharapkan dapat menopang arah pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, juga mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dalam skema Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang terus ditingkatkan.
"Bagi Indonesia, agenda KTT APEC 2013 ini merupakan manifestasi dari kepentingan besar Indonesia, khususnya dalam mewujudkan visi misi Indonesia berdasarkan RPJPN dan RPJMN yang telah ditetapkan," papar Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah, dikutip dari setkab.go.id, Senin pagi (16/9).
KTT APEC tahun 2013 mengusung tema "Resilient Asia Pacific, Engine of Global Growth" dengan tiga prioritas: Pertama, attaining the Bogor Goals) yakni memfokuskan pada pencapaian Bogor Goals, yaitu perluasan perdagangan dan investasi, serta reformasi struktural. Kedua, sustainable Growth with Equity, memfokuskan pada daya saing global sektor UKM, financial inclusion, ketahanan pangan dan kesehatan. Ketiga, promoting connectivity, memfokuskan pada isu konektifitas fisik (termasuk pengembangan dan investasi infrastruktur dan konektifitas kelautan atau blue economy), konektifitas institusional dan konektifitas people-to-people.
Lebih jauh katanya, dengan tiga agenda KTT APEC kali ini maka RPJM 2010-2014 dengan 11 prioritas nasional, yaitu reformasi birokrasi, pendidikan, ketahanan pangan, infrastruktur, iklim investasi dan usaha, energi, lingkungan hidup, kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi, dapat terus ditingkatkan.
"Keketuaan Indonesia dalam APEC 2013 merupakan kesempatan berharga untuk mengakselerasi sejumlah program pembangunan nasional mengingat nilai kestrategisan skema kerja sama kawasan ini," ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.
Ia memaparkan, di tengah dinamika ekonomi global dan volatilitas ketidakpastian global yang terus meningkat, Indonesia terus memastikan agenda-agenda pembangunan nasional berjalan dan terus ditingkatkan dalam rangka memperkuat resiliensi ekonomi nasional. Tahun 2013, kawasan APEC diperkirakan tumbuh di sekitar 4.5 persen atau lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan global di 3,1 persen. Sementara pertumbuhan Indonesia diprediksi akan berada pada level 5,9-6,1 persen hingga akhir tahun 2013.
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2009 sampai semester 1 tahun 2013 berada pada level 5,9 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan dunia dalam lima tahun terakhir. Bahkan Indonesia mencatatkan diri sebagai negara G20 dengan pertumbuhan tertinggi kedua di bawah Cina pada periode tadi.
Selain itu, program industrialisasi dan hilirisasi yang sementara berjalan membutuhkan tidak hanya mitra strategis dalam hal investasi, tetapi juga memastikan konfigurasi persaingan di tataran regional yang dapat mendukung daya saing produksi nasional.
[ald]