Berita

surya paloh/net

Politik

Surya Paloh: Modernisasi Jangan Ubah Kultur dan Nasionalisme

MINGGU, 15 SEPTEMBER 2013 | 21:10 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menegaskan modernisasi dan kemajuan teknologi tak boleh mengubah kultur dan nasionalisme Indonesia.

Dikatakan Surya bahwa pemikiran pendiri bangsa, Bung Karno, semasa hidupnya telah universal. Namun, akar budaya pemikirannya tetap pada Indonesia.

"Modernisasi, kemampuan teknologi, seharusnya memang kita terima sebagai satu kenistaaan tetapi bukan mengubah kultur budaya kita, Indonesia yang kepingin jadi kebarat-baratan, Indonesia yang ingin menjadi ke timur-tengahan. Indonesia tetap Indonesia. Inilah esensi nasionalisme, patriotisme yang harus tetap berkobar di dada anak-anak Indonesia," papar Surya saat memberikan pembekalan kepada calon legislatif se-Bengkulu, seperti dikutip dari rilis DPP Nasdem.


Ironisnya, kata Surya, masih banyak anak-anak bangsa yang tidak memiliki semangat patriotisme, nasionalisme. Meski telah meraih kemerdekaan sejak 68 tahun lalu, kedaulatan Indonesia saat ini msih dirasakan semu.

"Indonesia hari ini sebagai satu negeri, satu bangsa, satu nusa, satu bahasa itu sudah kita peroleh. Indonesia yang merdeka, Indonesia yang sepenuhnya telah memiliki arti kemerdekaan dalam semua aspek kehidupan kita. Tapi arti kedaulatan yang diinginkan prokamator Bung Karno bukan yang semu," terangnya.

Bung Karno dan para anak bangsa yang masih berpikir dengan alam pemikiran yang rasional dan menyertakan emosional sebagai satu kesatuan, pasti menginginkaan Indonesia yang berdaulat sepenuhnya.

Indonesia, sambungnya, juga memiliki anugerah dengan lokasi geografis dan strutur tanah yang subur dan bisa ditanami berbagai tumbuhan. Namun faktanya, meski sebagai negara agraris namun Indonesia masih mengimpor berbagai kebutuhan strategis seperti kedelai. Di sektor maritim, Indonesia yang memiliki garis pantai terpanjang justru harus mengimpor garam dari negara lain. Setali tiga uang, kedaulatan Indonesia atas ruang udara pun turut dipertanyakan.

"Di Batam, pesawat kita harus membayar ke Singapura, meski masuk dalam wilayah kita. Cek punya cek, ternyata Singapura mengendalikan radar," timpalnya.

Nasdem, tegas dia, bersungguh-sungguh melakukan perubahan bagi Indonesia terlebih setelah melihat sikap skeptis dan super kritis masyarakat atas eksistensi partai politik. Keseriusan Partai Nasdem untuk membuat perubahan menuju Indonesia yang lebih baik dan berdaulat seutuhnya adalah dengan upaya meraih keyakinan masyarakat.

Harapan dia, dengan keyakinan dan kerja keras, persiapan infrastruktur partai tidak terhenti sampai tingkat pusat-pusat perkotaan, tapi juga kabupaten, kecamatan bahkan desa-desa. Jadi, sebelum hari H (Pileg) terjadi, infrastruktur partai ini sudah sampai hingga tingkat paling bawah, seluruh desa-desa, di ranting. Ada 79 ribu desa, 6.600-an kecamatan, 503 kabupaten dan kota, 33 provinsi.

Di Bengkulu, Surya beserta rombongan pun melakukan napak tilas di rumah pengasingan Soekarno dan kediaman orangtua ibu negara, Fatmawati, di Bengkulu. Kegiatan ini memberi kesan tersendiri bagi Ketua Dewan Pertimbangan Nasdem, Rachmawati Soekarnoputri, selaku putri kandung Bung Karno. Ia turut serta dalam kunjungan yang pertama kali dilakukannya itu.

Bahagia bercampur sedih tertuang dalam keharuan Rachmawati saat melihat berbagai peninggalan ayahnya, seolah membangkitkan kenangan lama yang terpendam. Sebelumnya Rachmawati mengaku beberapa kali berniat mendatangi rumah pengasingan Bung Karno namun selalu terkendala hingga akhirnya terealisasi saat Surya Paloh mengajaknya turut serta dalam rombongan ke Bengkulu. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya