Berita

MARTIN HUTABARAT/NET

Politik

Martin Hutabarat: Jenderal Timur Pradopo Jangan Wariskan Bekas Tamparan

MINGGU, 15 SEPTEMBER 2013 | 11:55 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sebelum masa jabatannya habis dan dipensiunkan oleh presiden, hadiah terindah dari Kapolri Jenderal Timur Pradopo adalah berhasil mengungkap siapa pelaku rangkaian penembakan misterius yang sudah terjadi enam kali berurutan dalam dua bulan terakhir ini.

"Perasaan terbebani untuk menemukan pelaku penembakan terhadap anggota Polri itu harus tertanam dalam-dalam di hati pimpinan Polri sekarang, agar pergantian Kapolri dalam waktu dekat ini tidak sampai meninggalkan kesan buruk bahwa Kapolri pun tidak bisa berbuat apa-apa," ujar anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (15/9).

Kejadian yang terus berulang, dilakukan terang-terangan di depan opini publik yang marah dan dalam waktu yang berdekatan pula.  Apabila beban melakukan pengusutan atas kasus deret penembakan misterius ini diwariskan lagi oleh Jenderal Timur Pradopo kepada Kapolri yang akan datang, pasti akan membuat akhir jabatannya berkesan dengan tidak indah.


"Seolah meninggalkan bekas tamparan terhadap Polri yang dipimpinnya tanpa berhasil mengusutnya, padahal Polri memiliki anggota lebih dari 400 000 orang, dan ribuan diantaranya juga adalah anggota terlatih," tambahnya.

Di samping itu, melalui kejadian-kejadian menyedihkan itu, politis Partai Gerindra ini berharap agar pimpinan Polri juga berusaha menangkap apa makna atau sinyal dari seluruh peristiwa penembakan ini terhadap institusi Polri.

"Jangan-jangan ada pesan atau maksud tertentu dari gerombolan terlatih yang melakukan penembakan misterius tersebut kepada institusi Polri. Ini juga perlu didalami oleh Pimpinan Polri, dan sekaligus usaha untuk mengusutnya juga perlu lebih ditingkatkan, agar kasus penembakan misterius jilid dua ini cepat terungkap, supaya tidak berkelanjutan lagi," tutup Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI ini.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya