Popularitas Jokowi Terancam Anjlok Jelang Pilpres

Popularitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sebagai Calon Presiden terpopuler dan terfavorit dalam berbagarkan berbagai survei belum hasil mutlak atau hasil akhir.

Hal itu dikatakan Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Partai Golkar, Bambang Soesatyo dalam diskusi  "Memilih Capres Secara Rasional" di Cafe Cheese Cake, Cikini, Jakarta, Sabtu siang (14/9).

Menurut Bamsoet, sapaannya, hasil survei terhadap calon presiden yang diusung partai Golkar, Aburizal Bakrie pun punya hasil yang terus menanjak dari hari ke hari. "Ical dalam setiap survei trendya naik," kata dia.

Bamsoet menuturkan, popularitas Jokowi dapat berubah 7-8 bulan menjelang pilpres. Masyarakat akan berubah sikap jika Jokowi tak mampu menuntaskan problematika yang selama ini menimpa kota Jakarta.

"Masalah Tanah Abang, (waduk) Pluit bisa ada pemicu yang memukul balik Jokowi," tekan Bamsoet.

Selain itu juga, meski namanya menduduki peringkat teratas dalam berbagai survei, PDIP sampai saat ini belum memutuskan Jokowi sebagai capres.

"Kan percuma kalau tidak dicalonkan," demikian pria yang saat ini duduk di bangku Komisi III DPR RI ini. [zul]