Berita

joko widodo/net

Politik

Wajar Orang Bertanya Siapa Dalang di Balik Permainan Citra Jokowi

JUMAT, 13 SEPTEMBER 2013 | 13:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kalau betul Joko Widodo pemimpin rendah hati dan tahu diri, maka ia harus dengan jujur mau belajar menghadapi tantangan nyata di DKI Jakarta. Desakan dan sanjungan kepada Jokowi yang baru menjabat Gubernur sejak Oktober 2012 lalu untuk mencapreskan dirinya pada Pilpres 2014, malah akan mengubur citra Jokowi sebelum pertarungan yang sesungguhnya.

Beberapa masalah yang paling mencolok dan harus diatasi Jokowi secepatnya antara lain masalah macet dan banjir. Pembelajaran atas kasus-kasus tersebut penting bagi Jokowi demi memperkaya "pengalaman tempur" sebagai pemimpin sehingga kelak dia kokoh menjadi pemimpin nasional, jika rakyat menginginkannya di kesempatan Pemilu Presiden 2019.

"Jangan terkesan lari dari tantangan dan masalah, karena kalau Anda sukses di Jakarta kami semua akan rela jadi tim sukses Anda ke depan untuk jadi Presiden sekalipun," seru Direktur Eksekutif Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta , Hatta Taliwang, dalam pesan elektronik yang disebar ke wartawan, Jumat siang (13/9).


Menurut dia pula, kalau betul Jokowi pada waktu lalu sungguh-sungguh berjuang untuk membangun mobil nasional, minimal di Pemerintahan Daerah, maka Jokowi harus lebih transparan bicara di publik apa sebabnya mimpi besar itu gagal.

"Kita kan sudah dari dulu tahu bahwa ada mafia industri otomotif yang tidak rela melihat Indonesia punya industri otomotif. Mengapa Jokowi tempo hari nekat menempuh jalur itu untuk melawan kemapanan mafia otomotif?" ungkap Hatta.

Kini, wajar bila orang bertanya apakah mobil yang dinamakan Esemka itu cuma alat popularitas Jokowi dan setelah itu dicampakkan karena maksud utamanya menjadi Gubernur sudah tercapai.

"Siapakah dalang di balik permainan citra ini dan sampai sekarang terus bermain citra?" tandas Hatta bertanya-tanya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya