Berita

foto: net

Politik

Meski Sudah Seharusnya Penetapan DPT Diundur, Tetap Saja Wajah KPU Kian Tercoreng

KAMIS, 12 SEPTEMBER 2013 | 12:51 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Rapat konsultasi KPU, Bawaslu, dan Kemendagri dengan Komisi II DPR, kemarin (Rabu, 11/9) memutuskan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tingkat kabupaten/kota diundur 30 hari dari tanggal seharusnya, 13 September 2013. Penetapan DPT terpaksa diundur karena proses pemutakhiran data pemilih sampai dengan daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) belum akurat.

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri menuding KPU tidak menggunakan daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) dalam menyusun DPSHP. Seharusnya DP4 yang diterima KPU sejak awal dibandingkan dengan data pemilih pada Pilkada dan pemilu terakhir.

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, mengatakan, meski penundaan pengumuman DPT hingga 30 hari ke depan memang sudah seharusnya dilakukan, tetapi hal itu tetap menambah kesan buruk pengelolaan pelaksanaan pemilu 2014.


"Sejak tahapan pemilu 2014 dilakukan, yakni dengan pendaftaran partai politik sebagai peserta pemilu, penetapan partai politik peserta pemilu, pembuatan berbagai regulasi tahapan pemilu, penetapan DCT, dan sebagainya dilalui dengan berbagai keributan dan sedikit kontroversi.  Tak satupun tahapan pemilu yang tampak berjalan mulus. Dan sebagian tahapan dilaksanakan tidak tepat waktu," kata Ray dalam pesan elektroniknya yang disebar kepada wartawan, Kamis (12/9).

Kini, permasalahan yang sama muncul kembali. Penetapan DPT diundur karena adanya kekurangan data dan verifikasi yang belum sepenuhnya terlaksana.

Menurut Ray, pengunduran jadwal ini makin menggumpalkan keraguan atas kemampuan dan kesigapan anggota KPU Nasional dalam mengelola, mengkoordinasi, mengsinergikan berbagai pemangku kepentingan dan tentu saja memandang skala prioritas pekerjaan. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya