Direktur Utama PT Jamsostek, Elvyn G Masassya, menyatakan jajarannya akan menjadikan capaian PT Jamsostek sebagai jembatan dan landasan kerja bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.
"Kami ingin pekerja dan masyarakat mengenang PT Jamsostek sudah mempersiapkan jembatan dan fondasi kuat bagi pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional yang dilaksanakan oleh BPJS Ketenagakerjaan," kata Elvyn seusai menutup rakernas PT Jamsostek di Batam, Jumat (6/9).
Rakernas terakhir PT Jamsostek itu bertemakan "Memperkuat Eksistensi BPJS Ketenagakerjaan Melalui Pertumbuhan Agresif, Harmonisasi Manfaat dan Pelayanan Prima" yang dihadiri semua kepala kantor cabang, kepala kantor wilayah dan pejabat eselon satu di pusat pada 4-6 September 2013.
Rakernas terakhir PT Jamsostek itu bertemakan "Memperkuat Eksistensi BPJS Ketenagakerjaan Melalui Pertumbuhan Agresif, Harmonisasi Manfaat dan Pelayanan Prima" yang dihadiri semua kepala kantor cabang, kepala kantor wilayah dan pejabat eselon satu di pusat pada 4-6 September 2013.
PT Jamsostek didirikan pada tahun 1978 dengan nama PT Asuransi Tenaga Kerja (Astek). Mulai 1 Januari 2014 akan berubah menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan 1 Juli 2015 diamanatkan melaksanakan empat program utama, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Hingga Juli 2013 tercatat 11,7 juta pekerja yang menjadi peserta aktif dengan total aset Rp 148,4 triliun dan dana yang diinvestasikan Rp 143,2 triliun.
Jelang 2014, PT Jamsostek membuat enam pilar program 2014, pertama, peningkatan kepesertaan aktif menjadi 15,2 juta, kedua, dana kelola menjadi Rp181 triliun, target dana investasi Rp15,9 triliun, tiga, manfaat pelayanan prima dengan mengoptimalkan manfaat inti dan tambahan.
"Manfaat tambahan tersebut antara lain, manfaat perumahan, layanan kesehatan dan kemudahan transport benefit," kata Elvyn.
Pilar keempat, komunikasi terintegrasi pada semua pemangku kepentingan, pemanfaatan media, termasuk sosial media untuk penyebaran informasi. Keempatnya akan diwujudkan sebelum 1 Juli 2015, sementara penggunaan kartu pintar multiguna kepesertaan jaminan sosial dan pengembangan sumber daya manusia dan penguatan tata kelola yang baik akan diwujudkan setelah 1 Juli 2015.
Elvyn menjelaskan, kartu pintar adalah kartu kepesertaan yang bisa digunakan sebagai kartu diskon berbelanja sembako, transportasi darat dan laut dan fasilitas belanja lainnya.
[dem]