Berita

prabowo subianto/net

Politik

Wajar Gerindra Lontarkan Isu Inkonsistensi PDIP

JUMAT, 06 SEPTEMBER 2013 | 11:37 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Psikologis Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bisa dipahami tak nyaman dengan kemunculan Joko Widodo yang meroket menyalip elektabilitas Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, di hampir semua hasil survei.

Prabowo, yang ikut berjasa besar mengantarkan mantan Walikota Surakarta itu ke kursi Gubernur DKI Jakarta, wajar merasa resah. Karena itulah, Gerindra mengeluarkan peringatan pada Jokowi bahwa masih ada janji kontrak politik yang harus dipenuhinya kepada rakyat Jakarta.

"Dapat dimengerti potensi ancaman itu. Siapapun calon presidennya, pasti akan ada psikologi terancam. Bukan hanya Prabowo. Tapi untuk Prabowo ini khusus, karena tadinya dialah yang terkuat," ujar analis politik Umar S. Bakry kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa waktu lalu.


Isu inkonsistensi diarahkan ke Jokowi bila berniat maju ke pencapresan. Isu inkonsistensi itu juga Gerindra kaitkan dengan janji PDI Perjuangan yang mereka klaim.

"Sebenarnya, maunya Gerindra berkoalisi lagi seperti 2009. Sekarang, Gerindra mau ingatkan komitmen itu," ucap Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional ini.

Jika benar ada komitmen antara PDIP dan Gerindra yang disepakati jelang Pilpres 2009 dan berisi janji dukungan kepada Prabowo untuk mencalonkan diri pada 2014, maka perjanjian itu menjadi kabur sekarang karena munculnya Joko Widodo.  

"Ketika dibuat pada 2009, kesepakatan itu didasarkan keinginan yang tak relistis. Kesepakatan 2009 itu dibikin tapi tidak perhitungkan peta 2014. Mereka kira, PDIP sudah uzur pada 2014. Saat itu, mereka belum melihat Jokowi," tandasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya