Berita

mahfud siddiq/net

Politik

SBY Jangan Lempar Masalah Papua ke Penggantinya

KAMIS, 05 SEPTEMBER 2013 | 18:17 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sudah 50 tahun pasang surut proses perdamaian di tanah Papua. Reformasi yang melahirkan otonomi khusus ternyata tidak juga selesaikan masalah kesenjangan sosial, etnis dan politik di pulau paling timur Indonesia itu.

Ketua Komisi I DPR RI, Mahfud Siddiq, mengakui bahwa kasus-kasus penembakan terhadap polisi dan sipil, kemudian munculnya gerakan separatis tak lepas dari konteks realitas politik yang belum selesai di Papua.

"Belum lagi kalau membahas etnis antara kesenjangan warga Papua dan non-Papua. Jadi pemerintah harus melakukan evaluasi. Ternyata masalah di Papua tidak juga selesai hanya andalkan program percepatan pembangunan," tegas politisi PKS itu kepada wartawan saat peluncuran buku "Menuju Papua Tanah Damai: Perspektif Non-Papua", di Hotel Harris, Tebet, Jakarta, Kamis (5/9).


Pendekatan kemanan yang dilakukan oleh TNI maupun Polri tidak berhasil. Mahfud berharap pemerintahan SBY mampu melakukan pendekatan politik dan soft power yang lebih komprehensif demi mendamaikan rakyat Papua.

"DPR akan terus dorong SBY merumuskan dialog dan melakukan pelebaran pandangan dan visi tentang Papua. SBY kami ingatkan agar jangan menjadikan masalah Papua menjadi PR untuk pemerintahan selanjutnya," tegas Mahfud.

Pondasi dan dasar komunikasi konstruktif seperti yang SBY janjikan pada 2012 masih ditagih oleh rakyat Papua dan Indonesia.

Mahfud menambahkan, saat ini yang terlihat justru penyempitan visi. Misalnya, dalam konteks Pilkada. Di Papua masih berlaku aturan bahwa yang berhak menjadi kepala daerah adalah orang Papua asli.

"Jadi, SBY harus serius tangani Papua sebelum jabatannya selesai di 2014," demikian Mahfud. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya