Berita

ilustrasi

Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi RI Gagal Kurangi Kemiskinan

Cuma Disumbang Sektor Konsumsi
KAMIS, 05 SEPTEMBER 2013 | 10:16 WIB

Pemerintah diminta untuk mengembangkan lembaga keuangan mikro untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini tengah terpuruk karena krisis keuangan global. 

Ketua DPP PKS bidang pengembangan ekonomi dan kewirausahaan Jazuli Juwaini mengatakan, peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak akan berpengaruh terhadap masyarakat bawah. Apalagi, selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia 51 persen di sumbang oleh sektor konsumsi.

“Artinya, pemerintah tidak berbuat apa-apa juga atau tidur saja pasti tinggi karena sektor konsumsi memang naik. Pasalnya, masyarakat memang membutuhkan makan jadi tingkat konsumsi pasti tingg,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Seharusnya, kata dia, pertumbuhan ekonomi seharusnya lebih banyak didorong oleh industri dan perdagangan. Karena itu, dia mendorong agar adanya dorongan dari pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan sektor industri kecil menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Menurutnya, kedua sektor itu terbukti menjadi unggulan pemerintah dalam mengantisipasi krisis keuangan. Nah, untuk mendorong pertumbuhan kedua sektor itu adalah dengan dibuatnya lembaga keuangan mikro.

“Saat ini masih sangat sedikit sekali jumlah lembaga keuangan mikro,” kata Jazuli.
Padahal, anggota Komisi II DPR ini juga mengatakan, lembaga keuangan mikro sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat bawah untuk bisa berusaha. Menurutnya, saat ini banyak dari masyarakat bawah yang sudah memanfaatkan lembaga keuangan mikro untuk membantu usahanya.

“Ini kan sebagai salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan juga. Tapi pertumbuhan ekonomi sekarang gagal kurangi kemiskinan,” ujarnya.

Karena itu, kata dia, pemerintah harus terus mendorong adanya lembaga keuangan mikro di berbagai daerah. Pasalnya, lembaga keuangan mikro yang ada sekarang merupakan inisiatif masyarakat sekitar. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya