Berita

Bantuan Langsung Sementaran Masyarakat (BLSM)

On The Spot

Kantor Pos Pusat Jakarta Buka Loket Di Bawah Tenda

Dana BLSM Tahap Dua Mulai Disalurkan
SELASA, 03 SEPTEMBER 2013 | 10:06 WIB

Pemerintah kembali mengucurkan Bantuan Langsung Sementaran Masyarakat (BLSM). Seperti tahap pertama, penyaluran dana dilakukan lewat kantor pos.

Ratusan orang berdatangan ke Kantor Pos Pusat Jakarta di Jalan Lapangan Banteng Utara Nomor 1, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, sejak pagi kemarin. Mulai Senin (2/9), kantor pos melayani warga yang ingin mengambil dana BLSM tahap dua.

Di halaman kantor itu, berdiri tenda besar berwarna oranye, warna khas PT Pos Indonesia. Puluhan anggota polisi berjaga di sekitar tenda yang dibatasi dengan tali plastik itu.  “Ada 27 anggota dari Polsek Sawah Besar yang turun menjaga di sini sampai tiga hari ke depan,” kata Ipda Suprapto, perwira Binmas Polsek Sawah Besar.

Dua spanduk besar dipasang dekat tenda. Isinya imbauan agar pengambilan dana BLSM dilakukan dengan tertib.  Satu spanduk lagi menginformasikan agar warga pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang memiliki anak yang masih sekolah, agar mendaftarkan sebagai penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) 2013. Pendaftarannya di sekolah masing-masing.

Di bawah tenda, deretan kursi disediakan bagi warga yang antre. Kursi-kursi antrean menghadapi meja-meja yang ditata berjejer. Meja ini sebagai loket pengambilan BLSM. Setiap meja diberi jalur yang dibatasi tali plastik.

“Silakan antre di jalur yang sudah disediakan. Persiapkan KTP asli dan KPS,” imbau anggota Polsek Sawah Besar, Dedy Lorensius, lewat pengeras suara.

Ia tak henti-hentinya memberikan arahan kepada warga yang hendak mengambil dana BLSM agar tertib. “Kita berjaga sekalian mengantisipasi bila terjadi antrean warga,” ujar Dedy. Dibantu anggota kepolisian, antrean warga tak sampai mengular. Semua tertampung di bawah tenda.

Budi Purwanto, Koordinator Pembagian BLSM di Kantor Pos Pusat Jakarta mengatakan, semua proses pengambilan dana BLSM dilakukan di tenda ini. “Saat (pembagian BLSM) yang pertama, memang ada juga tenda. Namun hanya untuk daftar. Selanjutnya mengambil uang di atas, di dalam kantor,” katanya.

Proses pengambilan dilakukan di tenda, menurut Budi, untuk mempermudah warga. “Kasihan yang sudah tua-tua dan ibu-ibu kalau mesti naik tangga ke dalam kantor. Makanya ditempatkan di sini. Lebih simpel, lebih praktis. Di sini ada petugas pos, sekuriti dan anggota kepolisian yang menjaga,” kata Budi.

Kantor Pos Pusat Jakarta, lanjut Budi, hanya melayani warga Jakarta Pusat yang ingin mengambil dana BLSM selama tiga hari saja. “Hari ini (Senin-red) untuk lima kelurahan. Besok beda lagi dan sampai Rabu,” ungkap Budi.

Senin kemarin, jadwal pengambilan BLSM untuk warga yang berdomisili di Kelurahan Kartini, Gunung Sahari Utara, Pasar Baru, Mangga Dua Selatan dan Karang Anyar.
Seorang perempuan paruh baya tergopoh mendatangi tenda.  Kepada petugas, ibu itu mengaku tinggal di Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat dan ingin mengambil BLSM.  “Untuk Kebon Kosong jadwalnya hari Selasa,” kata petugas kantor pos.

Petugas itu lalu menyarankan agar kembali pada hari Selasa.  Dengan raut wajah kecewa, perempuan itu meninggalkan kantor pos.

Pengambilan dana BLSM di kantor pos ini dimulai sejak pukul 8.30 sampai 5 petang. Kemarin, antrean pengambil BLSM didominasi usia lanjut.

Seorang pemuda berpakaian necis mirip pegawai kantoran turut mengantre di bawah tenda. Setelah mengambil dana sebesar Rp 300 ribu, pria itu bergegas meninggalkan tenda. “Mau terlihat necis atau tidak, yang penting dia memiliki kartu,” kata petugas kantor pos yang melayani.

Di salah satu meja pelayanan, Tumirah membubuhkan cap jempol dibantu petugas. Cap jempol ini sebagai bukti bahwa dia sudah mengambil dana BLSM.  Ia tinggal menunggu petugas menyerahkan uang Rp 300 ribu.

“Ini mau ambil yang kedua. Tempo hari yang pertama sudah diambil. Yang pertama ngambilnya di atas (di dalam kantor pos). Sekarang enak tidak mesti ke atas,” ujar Tumirah. Di sebelah Tumirah, duduk ibu kandung Nursini yang sudah renta. Nursini yang berusia 85 tahun juga tercatat penerima BLSM.

Tumirah mengatakan, sejak pagi sudah datang ke kantor pos ini. Warga yang tinggal di Gang Mangga, Kemayoran itu, naik bajaj. “Tidak yang nganter. Suami saya sudah enam tahun kena stroke. Anak-anak saya jauh-jauh semua. Tinggalnya di Bojong dan di Condet,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, di Gang Mangga ada enam orang yang mendapat BLSM, termasuk dirinya dan Nursini. Ketua RW tempatnya berdomisili memberitahukan agar mengambil dana BLSM tahap dua pada hari Senin, 2 September 2013 di Kantor Pos Pusat Jakarta.  “Sebelumnya juga dikasih tahu petugas pos waktu pengambilan dulu itu,” ujarnya.

Tak lama petugas memberikan tiga lembar uang pecahan Rp 100 ribu kepada Tumirah. Uang Rp 300 ribu untuk dana BLSM bulan September dan Oktober.

Penyaluran dana BLSM dilakukan per dua bulan alias dirapel. Pada Juli lalu, warga menerima Rp 300 untuk  bulan Juli dan Agustus. BSLM diberikan sebagai kompensasi kenaikan harga BBM pada Juli lalu.

Tumirah memasukkan uang Rp 300 ribu itu ke dalam dompet yang kemudian didekap erat. Ia pun mengajak ibunya untuk pulang.

Di pinggir jalan raya depan Kantor Pos Pusat Jakarta. Tumirah menyetop bajaj. Dengan menumpang kendaraan roda tiga itu, dua perempuan kembali ke Gang Mangga. “Kami tinggal ngontrak,” katanya sambil naik ke bajaj.

PT Pos Terima Retur 261 Ribu KPS

Mulai Senin (2/9) PT Pos Indonesia menyalurkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahap kedua. Dana yang akan disalurkan sebesar Rp 4,62 triliun untuk 15.530.897 Rumah Tangga Sasaran (RTS).

 â€œPenyaluran tahap dua akan dilakukan di kantor pos dan komunitas-komunitas,” kata Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan di Kantor Pos Pusat di Bandung akhir pekan lalu.

Menurut Budi, pengaturan tempat pembayaran sekitar 70 persen akan dilakukan di komunitas. Sedangkan sisanya di kantor pos.  Pembayaran melalui komunitas dilakukan untuk penerima BLSM yang tak terjangkau petugas Pos Indonesia.

Budi mengungkapkan, pihaknya menghadapi kendala ketika menyalurkan dana BLSM di kawasan timur Indonesia. Sebab, penerimanya  tinggal di pelosok-pelosok.

Tak jarang, biaya transportasi lebih tinggi dibanding nilai BLSM yang akan diterima. “Karena kondisi itu, kita melakukan pembayaran melalui komunitas,” jelas Budi.

PT Pos Indonesian menerima pengembalian (retur) Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sebanyak 261.810 buah. KPS harus ditunjukkan untuk bisa mengambil dana BLSM.

Seluruh data yang salah sasaran sudah diperbaiki berdasarkan atas hasil musyawarah desa. Pada awal September lalu, dilakukan pencetakan ulang KPS untuk menggantikan yang diretur. 

“Pencetakan ulang itu berdasarkan pada hasil musyawarah desa dan kelurahan,” kata Budi. Menurut dia, dengan melibatkan masyarakat desa secara langsung, maka KPS untuk penyaluran dana BLSM tahap dua bisa tepat sasaran.

“Untuk Jawa Barat retur mencapai 25.716 buah. Sebab retur antara lain ditolak penerima, pindah alamat, penerima tidak dikenal dan atau meninggal,” ungkap Budi.

Untuk memperlancar penyaluran program yang bergulir secara serentak di seluruh provinsi itu, kata Budi, pihaknya memperbanyak loket pembayaran. Setiap tempat pembayaran akan melayani maksimal 1.000 orang per hari.

Budi optimistis dalam 1 bulan bisa menyalurkan 90 persen dana BLSM tahap dua. “Secara keseluruhan, PT Pos Indonesia menargetkan penyaluran BLSM tahap dua mencapai 98 persen,” ujarnya. Penyaluran dana berakhir pada Desember 2013.

Hatta: Penyaluran Dana BLSM Lebih Tertib Dari BLT

Pemerintah awal September 2013 membagikan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahap dua. Data penerima banyak yang terkoreksi dengan beberapa alasan.

“Jadi saya harapkan BLSM kedua ini jauh lebih baik lebih dan akurat,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai mengantar Presiden SBY di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu lalu.

Menurut Hatta, ada sejumlah penerima BLSM yang dikoreksi karena sudah pindah, meninggal dunia, atau bisa ditemukan di alamat yang tercatat.

Besan presiden SBY ini yakin, pelaksanaan pembagian tahap kedua ini akan lebih baik. “Walaupun sebetulnya BLSM tahap pertama itu lebih baik dari BLSM 2008 dan 2005,” ujarnya.

Pada 2005 dan 2008, pemerintah juga mengucurkan bantuan kepada masyarakat sebagai kompensasi kenaikan BBM. Bantuan itu diberi nama Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Berdasarkan pemantauan Hatta, pembagian dana BLSM lebih tertib karena penerima harus datang sendiri. Dengan datang sendiri bisa meminimalisir penyalahgunaan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang diberikan kepada orang tak mampu.

Ke depan, Hatta berharap, akan bisa menggunakan Single Identity Number (SIN) untuk pendataan penerima BLSM. “Namun memang selalu harus ada updating karena orang kan bergerak. Bergerak secara data kependudukan. Tapi juga yang paling penting, orang meningkat juga kualitas hidupnya, yang tadinya penerima, sekarang sudah tidak,” paparnya. Untuk pembayaran BLSM tahap dua, pemerintah mengucurkan dana Rp 4,7 triliun.  [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya