Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak bangsa Indonesia meningkatkan kecukupan dan produktivitas pangan, serta meningkatkan produksi energi baru dan terbarukan. Di sisi lain, bangsa Indonesia juga harus belajar menjadi bangsa yang hemat dan efisien.
Ajakan itu diserukan Presiden dalam pidato puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-18 di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis siang (29/8).
Menurut SBY, dikutip dari situs resminya, proses stabilisasi harga pangan saat ini tidak semudah dulu ketika harga standar internasional masih stabil.
"Ini artinya, solusi apa yang diperlukan Indonesia untuk atasi keadaan ini? Lantas, di mana inovasi dan teknologi dapat memberikan kontribusinya?" kata Presiden.
Solusinya, bangsa Indonesia harus terus meningkatkan kecukupan dan produktivitas pangan nasional, juga meningkatkan produksi energi baru dan terbarukan.
"Kalau kita serius, maka akan mengubah total peta minyak sedunia," terang SBY.
Selain itu, Presiden juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk belajar menjadi bangsa yang hemat dan efisien, bukan rakus dan boros. Hanya dengan cara itu Indonesia akan selamat di masa depan.
Isu ketahanan pangan, energi, dan air ini merupakan satu dari tiga isu yang harus menjadi perhatian bersama. Isu kedua adalah bagaimana meletakkan hubungan yang tepat antara ekonomi dan teknologi. Dalam perspektif jangka panjang, harus mengembangkan ekonomi yang kuat, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dan dalam perkembangannya, ekonomi Indonesia juga sangat ditentukan oleh inovasi dan teknologi, dan kewirausahaan.
Isu ketiga, bagaimana membangun sinergi nasional untuk inovasi dan teknologi, antara akademisi, bisnis, dan pemerintah (ABP). Bisnis (B) atau dunia usaha (B) tahu apa yang diperlukan masyarakat. Akademisi (A) bisa menggunakan teknologi dan inovasi untuk para pebisnis agar menghasilkan produk yang lebih kompetitif, murah, dan rakyat juga senang. Sedangkan Pemerintah (P) mesti membuat kebijakan dan regulasi yang tepat dan kondusif.
Dalam kesempatan ini, Kepala Negara juga mengimbau pihak swasta untuk turut serta dalam membiayai penelitian dan inovasi Indonesia. Apalagi anggaran yang diperlukan sangat besar.
"Di negara maju, biaya ini justru berasal dari perusahaan swasta," ujar SBY.
[ald]