Berita

presiden sby/net

Bisnis

SBY: Indonesia Harus Belajar Jadi Bangsa Hemat dan Efisien

KAMIS, 29 AGUSTUS 2013 | 14:45 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak bangsa Indonesia meningkatkan kecukupan dan produktivitas pangan, serta meningkatkan produksi energi baru dan terbarukan. Di sisi lain, bangsa Indonesia juga harus belajar menjadi bangsa yang hemat dan efisien.

Ajakan itu diserukan Presiden dalam pidato puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-18 di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis siang (29/8).

Menurut SBY, dikutip dari situs resminya, proses stabilisasi harga pangan saat ini tidak semudah dulu ketika harga standar internasional masih stabil.


"Ini artinya, solusi apa yang diperlukan Indonesia untuk atasi keadaan ini? Lantas, di mana inovasi dan teknologi dapat memberikan kontribusinya?" kata Presiden.

Solusinya, bangsa Indonesia harus terus meningkatkan kecukupan dan produktivitas pangan nasional, juga meningkatkan produksi energi baru dan terbarukan.

"Kalau kita serius, maka akan mengubah total peta minyak sedunia," terang SBY.

Selain itu, Presiden juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk belajar menjadi bangsa yang hemat dan efisien, bukan rakus dan boros. Hanya dengan cara itu Indonesia akan selamat di masa depan.

Isu ketahanan pangan, energi, dan air ini merupakan satu dari tiga isu yang harus menjadi perhatian bersama. Isu kedua adalah bagaimana meletakkan hubungan yang tepat antara ekonomi dan teknologi. Dalam perspektif jangka panjang, harus mengembangkan ekonomi yang kuat, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dan dalam perkembangannya, ekonomi Indonesia juga sangat ditentukan oleh inovasi dan teknologi, dan kewirausahaan.

Isu ketiga, bagaimana membangun sinergi nasional untuk inovasi dan teknologi, antara akademisi, bisnis, dan pemerintah (ABP). Bisnis (B) atau dunia usaha (B) tahu apa yang diperlukan masyarakat. Akademisi (A) bisa menggunakan teknologi dan inovasi untuk para pebisnis agar menghasilkan produk yang lebih kompetitif, murah, dan rakyat juga senang. Sedangkan Pemerintah (P) mesti membuat kebijakan dan regulasi yang tepat dan kondusif.

Dalam kesempatan ini, Kepala Negara juga mengimbau pihak swasta untuk turut serta dalam membiayai penelitian dan inovasi Indonesia. Apalagi anggaran yang diperlukan sangat besar.

"Di negara maju, biaya ini justru berasal dari perusahaan swasta," ujar SBY. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya