Berita

SKK Migas

Bisnis

Kinerja Komisi Pengawas SKK Migas Lemah, Wacik Tanggung Jawab

Hindari Kartel, Pengelolaan Migas Harus Dibuat Transparan
RABU, 28 AGUSTUS 2013 | 08:00 WIB

Pasca penetapan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), DPR meminta pengelolaan industri migas dibuat transparan.

Anggota Komisi VII DPR Rofi Munawar mengatakan, Komisi Pengawas SKK Migas harus bertindak cepat melakukan evaluasi secara menyeluruh SKK Migas dan berkomitmen penuh dalam pemberantasan korupsi di sektor migas.

“Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harus merumuskan perangkat pengawasan yang lebih terintegrasi bagi SKK Migas demi menjaga iklim migas nasional, agar target-target yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan optimal,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Dengan tertangkapnya Rudi, kata Rofi, memperlihatkan jika Komisi Pengawas SKK Migas tidak berjalan dan lemah. Pasalnya, masih terjadi penyimpangan dalam bisnis migas pasca dibubarkannya Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

“Padahal dalam jajarannya, Komisi Pengawas diisi oleh orang-orang top seperti  Menteri ESDM Jero Wacik, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo dan Menteri Keuangan Chatib Basri dan Wakil Menteri Keuangan Any Ratnawati. Tapi masih banyak penyimpangan,” katanya.

Dengan kejadian ini, kata dia, harus  menjadi pelajaran bagi tata kelola industri migas nasional. Praktik-praktik yang tidak transparan dan minim akuntabilitas akan sangat merugikan dalam sistem migas nasional.

“Menteri ESDM Jero Wacik yang menjabat sebagai Ketua Komisi Pengawas SKK Migas harus bertanggung jawab dalam mengawal seluruh proses tersebut, karena secara teknis hirarki SKK Migas berada di bawah tanggung jawabnya,” cetus Rofi.

Politisi PKS itu meminta, pemerintah lebih serius dalam menata sistem migas nasional dan berupaya lebih maksimal dalam mencegah praktik kartelisasi dengan mendorong adanya transparansi dalam pengelolaannya.

Sebab, lanjutnya, sektor ini memiliki kontribusi besar dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) selama ini. Tercatat pada 2012, kontribusi sektor migas mencapai Rp 300 triliun atau setara dengan 23 persen total APBN tahun 2013.

“Ikilm operasionalisasi migas tidak boleh terganggu oleh peristiwa ini. Langkah cepat dan evaluasi menyeluruh harus dilakukan oleh Menteri ESDM dengan segera,” ujar Rofi.

Menurutnya, evaluasi perlu dilakukan agar produksi minyak yang ditetapkan dalam APBN tak terganggu. Apalagi, pada tahun depan, pemerntah sudah menetapkan produksi minyak sebesar 870 ribu barel per hari (bph).

SKK Migas merombak jajaran deputinya, Senin (26/8). Kepala SKK Migas Johanes Wijonarko mengatakan, perombakan ini menjadi bagian dari upaya penyegaran dan peningkatan kinerja untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan pemerintah. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya