Berita

konflik suriah/net

Dunia

Penyelesaian Konflik Suriah Harus Libatkan Organisasi Regional Lebih Dulu

SELASA, 27 AGUSTUS 2013 | 18:31 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

Konflik atau perang saudara di Suriah sudah berjalan dua tahun belakangan ini. Terhitung sejak revolusi tahun 2011 hingga saat ini, dua tahun itu pula rezim Bashar Al Assad masih kokoh walau terus coba dihancurkan oleh kekuatan pemberontak maupun intervensi asing. Hasilnya cuma satu demi satu korban jiwa hingga mencapai ratusan ribu, terutama dari sipil.

Pengamat politik Timur Tengah, Ali Munhanif, menyerukan jalan diplomatik untuk mengatasi gejolak politik dan keamanan Suriah.

"Rezim Assad memang sebenarnya sudah keropos, tapi harus diupayakan jalan diplomatik" ujarnya saat ditemui setelah public lecture di FISIP UIN Syarifhidayatullah, Jakarta, Selasa (27/08).


Ia juga menyatakan bahwa penting untuk mendorong negara-negara dari Liga Arab terlibat menyelesaikan masalah di Suriah.

"Usahakan jangan langsung Uni Eropa atau Amerika Serikat. Tapi organisasi kawasan, seperti Liga Arab bisa digunakan untuk mendorong penyelesaian di Suriah" sambungnya.

Harus ada lobi kepada kelompok yang mendukung Suriah selama ini, yaitu dari Iran, Hezbollah yang bahkan menyatakan siap melindungi Assad dan keolompok Hamas di Palestina yang selama ini didukung Suriah.

"Organisasi itu yang dilokalisir untuk tidak menjustifikasi rezim Assad untuk terus berkuasa, karena dukungan itu yang sebenarnya membuat kawasan menjadi tegang," jelas Ali.

Menurut dia, kalau ada diplomasi internasional yang kemudian dibawa ke PBB dengan jaminan keamanan, sangat mungkin muncul resolusi intervensi internasional ke Suriah. Cara diplomatik inilah yang harus ditekankan. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya