Berita

ilustrasi, Pembangunan Jalan Tol

Bisnis

Pembangunan Jalan Tol 1.000 Km Dikebut

Genjot Pertumbuhan Ekonomi
SELASA, 27 AGUSTUS 2013 | 09:38 WIB

Pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) diminta mempercepat penyediaan infrastruktur dasar, khususnya jalan tol untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kita harus mempercepat pembangunan, tidak ada masalah dengan dana, tetapi persoalan teknis seperti penyediaan lahan harus dicarikan pemecahannya,” ujar Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani.

Ia mengakui, memang ada aturan baru Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2012 tentang penyediaan tanah, tetapi pelaksanaannya belum bisa optimal.


Dia meminta pemerintah dapat mendorong penyediaan infrastruktur dasar, baik yang dilakukan pemerintah sendiri maupun dikerjasamakan dengan pihak swasta.

Secara keseluruhan, menurut Aviliani, investasi bidang infrastruktur masih kecil yakni sekitar Rp 200 triliun dan ditambah investasi pemda sekitar Rp 300 triliun. Sedangkan PDB (produk domestik bruto) yang sekarang ini di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah mencapai Rp 11 ribu triliun.

Anggota BPJT Kementerian Pekerjaan Umum Agus Sidharta mengakui, pertumbuhan investasi jalan tol di Tanah Air sejak delapan tahun terakhir masih berjalan lambat. Persoalan utama dalam pembangunan tol masih persoalan klasik, yakni penyediaan lahan.

“Belum berjalan sesuai harapan, sampai sekarang masih sekitar 767 km dari target 1.000 km hingga tahun depan,” tuturnya.

Padahal, lanjut Agus, fungsi jalan tol dalam mendorong kegiatan transportasi wilayah atau kawasan sangat penting. Contohnya, pembangunan jalan tol JORR W2 Utara sudah dicanangkan sejak 19 tahun lalu, sampai sekarang belum tuntas.

“Jalan tol tersebut bisa berfungsi optimal apabila menyambung dengan ruas lainnya. Karena sulitnya pembebasan tanah dan harga terus melambung, akhirnya jalan tol tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal dalam mendukung pertumbuhan wilayah,” tuturnya.

Menurut Agus, sekarang waktunya untuk menggenjot penyediaan infrastruktur, khususnya jalan tol. Sebab, proyek pertumbuhan ekonomi Indonesia masa mendatang cukup tinggi sehingga memerlukan persiapan infrastruktur. “Kita harus segera bangun, agar nanti ketika ekonomi tumbuh cepat, sudah siap,” tegasnya. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya