Pelatihan pengembangan semangat toleransi dan anti kekerasan dengan tema "Membangun semangat toleransi dalam keberagaman dan tindakan anti kekerasan bagi generasi muda" berlangsung di Hotel Rajawali, Lampulo-Banda Aceh.
Acara ini berlangsung sejak hari ini sampai lusa (Minggu, 25/8). Acara diselenggarakan oleh Saree School bekerja sama dengan Yayasan Hakka Aceh dan ACSTF yang dihadiri 25 orang peserta dengan empat peserta dari tiap-tiap perwakilan gampong yang berada dalam Kecamatan Kuta Alam dan Kuta Raja, Kotamadya Banda Aceh.
Ketua Umum Yayasan Hakka Aceh, Kho Khie Siong, kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (23/8), menjelaskan bahwa Gampong yang terlibat dalam diskusi ini antara lain adalah Kampung Keuramat, Kampung Mulia, Kampung Laksana, Lampulo, Peunayong, dan Keudah.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini dibuka Kabid Kebangsaan dan Politik Kesbangpolinmas, Zulkifli, SH, yang dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang akan dibentuk di setiap desa dalam Kota Banda Aceh.
"Pelatihan ini sangat penting dengan harapan pemuda dapat menjadi pionir dalam mencegah konflik di dalam masyarakat serta menjaga stabilitas keamanan menjelang pemilu yang akan berlangsung tahun 2014 ini," tegas Zulkifli.
Sementara itu, menurut Direktur Saree School, Andi Rizal, pelatihan ini ditujukan kepada pemuda-pemuda gampong karena pemuda merupakan garda terdepan yang mampu membangun dan menjaga kestabilan gampong. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan kemampuan generasi muda akan gagasan anti kekerasan dan semangat toleransi dalam masyarakat, sehingga mereka dapat terlibat aktif dalam pembangunan perdamaian di komunitas masing-masing.
Selain itu agar ada komitmen para alumni pelatihan untuk berperan aktif dalam pengembangan nilai-nilai toleransi dan anti kekerasan. Selain itu ada rumusan aksi bersama dari para alumni untuk memasifkan kampanye tentang nilai-nilai toleransi dan keberagaman yang anti kekerasan.
[ald]