Berita

tiket single trip

On The Spot

Keberatan, Penumpang Ngomel Ke Petugas Loket

Kini Beli Tiket Commuter Line Pakai Uang Jaminan Rp 5 Ribu
JUMAT, 23 AGUSTUS 2013 | 09:55 WIB

Ratusan ribu tiket elektronik (e-ticket) kereta sekali perjalanan (single trip) tak dikembalikan penumpang. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) merugi miliaran rupiah. Mulai kemarin PT KCJ mulai menerapkan sistem tiket harian berjaminan (THB).

Penumpang diminta membayar uang jaminan Rp 5 ribu saat hendak membeli tiket kereta commuter line single trip. Uang ini bisa diambil jika penumpang mengembalikan e-ticket di stasiun tujuan.
 

Kusmoyo terlihat bersilat lidah dengan petugas loket di Stasiun Serpong, kemarin siang. Pegawai swasta itu keberatan diminta membayar uang jaminan Rp 5 ribu untuk membeli tiket commuter line jurusan Stasiun Palmerah.

“Lho biasanya cuma 2.500, kenapa sekarang harus nambah 5 ribu lagi,” ujar Kusmoyo tampak kesal. Nada bicaranya meninggi.

Menghadapi kemarahan calon penumpang itu, Muhammad, petugas loket berupaya tetap ramah. Ia menjelaskan bahwa uang Rp 5 ribu itu untuk jaminan kartu e-ticket akan dipakai penumpang.

Muhammad perlu sampai lima menit untuk menjelaskan sistem baru pembelian tiket commuter line kepada Kusmoyo. Beberapa penumpang yang juga hendak membeli tiket terlihat antre di belakang Kusmoyo.

Setelah mendapatkan penjelasan mengenai sistem baru ini, Kusmoyo pun bersedia mengeluarkan uang tambahan Rp 5 ribu untuk jaminan kartu e-ticket. Ia melirik jam di tangan kanannya. Waktu menunjukkan pukul 13.50. Masih ada waktu 15 menit sebelum commuter line menuju ke Jakarta berangkat dari Stasiun Serpong, Tangerang Selatan.

Memegang e-ticket warna putih dan secarik kertas tanda bukti pembayaran jaminan, ia menuju ke electric gate yang terletak di sebelah kanan loket. Tiket elektronik itu ditempel di sensor, pintu menuju peron pun terbuka.

Kusmoyo mengatakan belum tahu sistem baru untuk pembelian tiket commuter line. Menurut dia, sistem baru ini akan merepotkan penumpang. Ia memperkirakan akan terjadi antrean penumpang yang hendak mencairkan uang jaminan di stasiun tujuan.

“Di sini (Stasiun Serpong—red) enak, sepi. Kalau di Palmerah, biasanya ramai. Malas aja perlu antre dua kali. Mau keluar stasiun saja antre. Nanti waktu mau mengambil uang jaminan antre lagi,” ujar Kusmoyo yang bekerja di kawasan Palmerah ini.

Muhammad, petugas loket di Stasiun Serpong mengakui dirinya perlu memberi penjelasan kepada setiap penumpang mengenai pemberlakukan uang jaminan. Sebab, hampir semua penumpang keberatan dikenakan biaya tambahan itu.

Padahal, lanjut dia, uang Rp 5 ribu itu hanya jaminan. Bisa diambil lagi setelah penumpang mengembalikan tiket di stasiun tujuan.  “Kita jelaskan kartu single trip banyak yang hilang, dan kita (PT KCJ) rugi, akhirnya penumpang ngerti juga. Nggak apa-apa penumpang marah-marah ke kita,” kata Muhammad.

Melirik ke komputer di loket yang ditungguinya, Muhammad mengungkapkan ada 150 penumpang commuter line yang telah mencairkan uang jaminan di Stasiun Serpong.

“Artinya, penumpang mengembalikan kartu. Sebelumnya banyak kartu yang hilang karena penumpang keluar lewat rel, bukan dari peron,” ujarnya.

Jika penumpang keluar dari peron, harus melalui electric gate. Pintu keluar hanya bisa terbuka jika penumpang memasukkan kartu single trip ke dalam kotak di pintu itu. Sedangkan penumpang yang memegang tiket multi trip—yang bisa dipakai berkali-kali—cukup menempelkan kartu di sensor, pintu pun terbuka.

Sejak diberlakukan sistem tiket harian berjaminan (THB), kartu tiket single trip tak perlu lagi dimasukkan ke dalam mesin electric gate untuk keluar dari peron. Kartu single trip cukup ditempelkan di sensor, pintu akan terbuka. Penumpang yang akan ingin memperoleh uang jaminan, bisa menukarkan kartu di loket.

Pemantauan Rakyat Merdeka, para penumpang commuter line yang tiba di Stasiun Serpong terlihat antre sebanyak dua kali. Pertama, antre untuk keluar peron melalui electric gate. Kemudian penumpang antre di loket untuk mengembalikan kartu tiket dan mengambil uang jaminan.

Resti terlihat antre di loket 4 Stasiun Serpong. Ia mengaku hendak mengambil uang jaminan pembelian tiket commuter line dari Rangkas Bitung. Ia merasa rugi jika tak mencairkan uang jaminan Rp 5 ribu yang dibayarkan di stasiun keberangkatan.

“Dulu saya juga ngembaliin kartu, tapi tinggal memasukkannya di pintu tinggal keluar. Sekarang harus ke loket. Antre untuk mengambil uang jaminan. Daripada saya hilang goceng (5.000—red),” ujar Resti sambil tersenyum.

Wakil Kepala Stasiun Serpong Asep Kusnadi memaklumi jika masih banyak penumpang yang belum mengerti sistem jaminan ini. “Sosialisasi akan terus kita lakukan,” katanya.

Sosialisasi dilakukan dengan memasang dua spanduk besar di dalam stasiun. Di spanduk berukuran 3x1 meter itu diberitahukan akan diberlakukan tiket harian berjaminan sebagai pengganti kartu single trip. Biaya jaminan kartu Rp 5.000. Dapat diuangkan kembali (refundable).

Pemberitahuan serupa juga disampaikan petugas stasiun lewat pengeras suara. “Tiket harian berjaminan menggunakan jaminan 5000 rupiah, dapat ditukar di stasiun tujuan,” demikian pemberitahun dari petugas stasiun.

Menurut Asep, pihaknya harus sabar menghadapi penumpang yang keberatan membayar uang jaminan Rp 5 ribu. “Kita kan melayani masyarakat ya harus ekstra sabar. Dulu waktu pertama kali e-ticketing diterapkan, banyak penumpang yang protes. Setelah sebulan, semua penumpang mengerti,” ujarnya.

Malas Antre Ambil Uang Jaminan? Pakai Kartu Multi Trip

Uang jaminan Rp 5 ribu hanya diberlakukan bagi penumpang yang membeli tiket sekali perjalanan (single trip). Untuk penumpang pemegang kartu tiket multi trip tak dikenakan uang jaminan.

Wakil Kepala Stasiun Stasiun Serpong Acep Kusnadi menyarankan penumpang menggunakan kartu multi trip agar tak perlu antre di loket untuk mengambil uang jaminan.

“Kami ingin agar penumpang menggunakan multi trip biar tidak antre di loket pengambilan uang jaminan,” ujarnya.

Penumpang bisa memperoleh kartu multi trip di loket di setiap stasiun. Harga kartu itu Rp 50 ribu. Di dalamnya sudah ada saldo sebesar Rp 30 ribu yang bisa dipakai untuk berbagai perjalanan (multi trip). Bila saldonya habis, bisa diisi ulang di loket.

Penumpang pemegang tiket multi trip tak perlu mengembalikan kartu saat keluar dari stasiun. Penumpang bisa langsung keluar dari stasiun dengan menempelkan kartu di sensor electric gate.

Menurut Asep, penumpang pemegang kartu multi trip memiliki dua keuntungan.

Pertama, tak perlu antre untuk membeli tiket di loket. Bisa langsung masuk ke peron sepanjang saldo di kartu masih mencukupi untuk perjalanannya. Penumpang juga tak perlu antre di loket keluar untuk mengambil uang jaminan.

“Kartu bisa dibawa pulang, karena penumpang sudah membayar kartu itu ketika pertama membelinya. Kalau saldonya habis tinggal isi ulang saja,” ujar Asep.

Kepada penumpang yang masih menggunakan kartu single trip dengan sistem tiket harian berjaminan (THB), Asep mengingatkan agar menjaga baik-baik kartu itu. Bila kartu rusak, penumpang tak bisa mengambil uang jaminan.

“Uang jaminan tidak dikembalikan jika tiket rusak sehingga tidak terbaca di sistem e-ticketing,” Ujarnya.

Asep juga mengingatkan masa pengambilan uang jaminan paling lama tujuh hari setelah pembelian tiket single trip. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya