Pemerintah akan terus mempererat kerjasama dengan negara Kazakhstan dalam bidang ekonomi.
Menko perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan, kesepakatan yang diraih dalam pertemuan Komisi Gabungan Kerjasama Ekonomi Pertama antara Kazakhstan dan Indonesia (JCEC) kali ini terdiri dari 13 area kerja yang tergabung dalam lima working grup. Yakni sektor perdagangan dan investasi, infrastruktur, minyak, dan gas energi, transportasi dan logistik, perbankan syariah, dan obat-obatan.
"Join ini merupakan kesepakatan yang dihasilkan atas pertemuan pemimpin Indonesia dan Kazakhstan yang meminta kepada menteri untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Kazakhstan adalah partner Indonesia, juga adalah sahabat Indonesia," ujar Hatta di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (21/8).
Menurutnya, sejak kunjungan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev tahun lalu, volume perdagangan antara Indonesia dengan negara pecahan Uni Soviet itu terus meningkat. Ditargetkan pada tahun 2017 mendatang, volume perdagangan kedua negara mencapai USD 100 juta.
Sejak 2008 sampai 2012 telah terjadi kenaikan volume perdagangan dari USD 34 juta menjadi USD 64 juta. Angka itu dianggap belum menggambarkan potensi sesungguhnya hubungan perdagangan antara kedua negara.
"Sebab itu, melalui join ini, kita akan tingkatkan tidak hanya pada volume perdagangan tapi juga investasi dan kerjasama di 13 area tadi. Kami optimis dapat meningkatkan volume perdagangan dua negara," jelas Hatta.
[dem]