Berita

Adhie M Massardi/net

Nusantara

Jangan Karena Kelalaian KPU Jatim, Milyaran Uang Rakyat Terkuras

Pilgub Jatim Semakin Rawan Masalah
SENIN, 19 AGUSTUS 2013 | 14:53 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pemilihan Gubernur Jawa Timur rawan masalah akibat para komisioner KPU Jatim selama ini terlalu berlebihan menyibukan diri dalam soal-soal yang tidak prinsipil, yang hanya bikin repot salah satu pasangan calon (paslon).

Demikian disampaikan inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih, Adhie M Massardi kepada wartawan siang ini (19/8) melalui surat elektronik di Surabaya, Jatim, Senin (19/8).

"Gara-gara teman-teman KPU Jatim terlalu sibuk mengurusi persyaratan salah satu paslon, tak heran bila mereka baru menemukan belasan ribu pemilih yang ternyata belum terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap). Padahal coblosan sudah tinggal menghitung hari," ujar Adhie.


Jes dia, karena mepetnya waktu pengumuman DPT dengan hari H, membuat masyarakat dan para pemerhati demokrasi tidak memiliki waktu untuk melakukan kroscek terhadap DPT versi KPU.

"Padahal masyarakat Jatim, terutama kaum Nahdliyin, masih trauma dengan DPT pilgub Jatim 2008 yang manipulatif," terang jubir presiden era KH Abdurrahman Wahid ini.

Adhie pun mengingatkan KPU dan Bawasllu Jatim bahwa teknologi e-KTP belum teruji kesahihannya. Karena itu, kemungkinan adanya kembar 5, kembar 10 atau lebih untuk satu pemilih, termasuk adanya pemilih fiktif, masih sangat memungkinkan.

"Makanya kami berharap teman-teman pengawas pilgub Jatim mau ekstra keras mengritisi soal ini. Termasuk revisi formulir C1 dan beberapa jenis formulir lain yang menyangkut paslon pilgub Jatim. Apa jaminannya bahwa semua jenis formulir itu sudah direvisi, dengan menyantumkan paslon Khofifah-Herman yang sebelumnya mereka eliminasi?" katanya.

"Kalau kita membiarkan semua masalah yang sudah di depan mata ini, sama dengan melakukan terjadinya kejahatan terhadap demokrasi. Karena dampak dari kecerobohan  KPU Jatim ini bisa membuat pilgub diulang. Kalau ini terjadi, sangat merugikan rakyat. Sebab selain waktu yang terbuang, milyaran uang rakyat bisa kembali terkuras sebagai ongkos kelalaian para penyelenggara pemilu," tambah Adhie yang juga koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya