Pendukung Khofifah Indar Parawansa, terutama dari ibu-ibu Muslimat, memang solid. Alih-alih mendapat 'sesuatu', mereka malah 'saweran' untuk mendukung kampanye Cagub nomor urut 4 tersebut. Sejumlah kardus bekas wadah air mineral diputar saat Khofifah kampanye dan halal dibahal di Gelanggang Olahraga (GOR) Ken Arok, Malang, Minggu (18/8).
"Uang yang terkumpul bukan untuk Khofifah, tapi untuk perjuangan NU," terang KH Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang turut hadir pada acara tersebut. Ucapan Kiai Hasyim disambut tepuk tangan riuh massa Khofifah.
Anggota Muslimat dan NU lainnya berebut memberikan saweran. Mereka membuat gerakan saweran Rp 1.000. Namun, ternyata kardus tak hanya diisi uang pecahan Rp 1.000, juga ada pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
Kiai Hasyim juga meningatkan agar warga NU kompak menurunkan saksi dan mencegah kecurangan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur, 29 Agustus mendatang. Dia meminta agar suara pasangan berjuluk Berkah ini diamankan, terutama saat penghitungan suara nanti.
Pengasuh pesantren mahasiswa Al Hikam Malang dan Depok ini juga mengingatkan agar warga NU tahan godaan, terutama godaan terhadap politik uang dan pembagian sembako yang marak menjelang pemilihan.
Hasyim, seperti diteruskan Khofifah Center, menyayangkan sikap sebagian masyarakat yang menolak menggunakan hak suara jika tidak dikasih uang. Padahal, katanya, politik uang merupakan suap yang akan mengerogoti negara. Selain itu, juga menyebabkan pemimpin terpilih berperilaku koruptif.
"Banyak yang bagi-bagi uang, bersiasat licik dan licin," katanya. Kampanye terbuka ini dihadiri sejumlah tokoh NU. Antara lain Mustasyar PBNU KH Muchit Muzadi, Rais Syuriah PCNU Kota Malang KH Chamzawi dan sejumlah tokoh lain.
[dem]