Berita

ilustrasi

On The Spot

Genggam Kertas Putih, Supir Bus Dibolehkan Ke Luar Kota

Intip Posko Kesehatan Terminal Kalideres
JUMAT, 16 AGUSTUS 2013 | 10:16 WIB

Subiono, supir bus Era Prima terlihat gembira keluar dari Posko Kesehatan yang berada di dalam kantor Dishub, Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Ditangannya, tergenggam secarik kertas putih bertuliskan ‘surat sehat’, dan plastik berisi obat.

“Gula darah saya agak tinggi sehingga diberikan obat. Karena siang ini saya langsung berangkat ke Purwodadi,” papar Subiono sambil berlalu usai melalui rangkaian test kesehatan.

Sejak H-7, hingga H+7 lebaran, peraturan ketat diberlakukan dinas perhubungan (Dishub) bagi pengemudi bus antar kota antar provinsi. Berbagai tes kesehatan seperti tes tidak menggunakan alkohol, narkoba, dan tensi darah.

Pemantauan’Rakyat Merdeka, satu-persatu para supir dipanggil petugas posko kesehatan di meja dokter. Tiga rangkaian test fisik dilakukan untuk menilai apakah supir layak berkendara jauh tidak. Yaitu, test darah, oksigen, dan urine.

Test awal, yaitu test darah, para supir dicek tensinya. Nantinya, dokter akan menilai apakah sang supir berbahaya atau tidak dalam mengemudikan bus.

Kemudian, test pernapasan, untuk mengecek apakah ada kadar alkohol didalam tubuh sang supir, jika positif mengonsumsi alkohol, supir tidak dapat izin mengemudi.

Terakhir, adalah test urin. Tujuannya, mengecek apakah sang supir mengnggunakan narkoba atau tidak. Usai laksanakan ke tiga test itu, para supir mendapat kriteria layak atau tidak mengemudikan bus dengan jarak yang cukup jauh.

“Tono Marudin,” panggil seorang dokter, bernama Arum Ambasari. Sesosok lelaki tambun pun menghampiri meja sang dokter. Dengan tenang, Tono menjalani tiga tes kesehatan itu.

Sebelum mendapat surat keterangan sehat, Tono dipersilakan menunggu hasil petugas lab yang mengecek hasil urine yang dimasukkan kedalam sebuah botol kecil berwarna putih.

Secarik kertas hasil tes urine Tono pun diberikan kepada sang dokter, tidak sampai 15 menit, Tono sudah dapat menerima hasil apakah hari itu dirinya dapat mengemudi ke Pagar Alam, Sumatera Selatan, atau tidak.

“Tensi bapak lumayan tinggi, ini saya beri obat untuk mengurangi tekanan darah,” ramah dr Arum.

Tersenyum ringan, Tono pun berlalu meninggalkan posko kesehatan itu. Usai menjalani test, dia mengaku senang menjalani test kesehatan sebelum mengendarai bus.

Menurutnya, dengan kondisi prima, dirinya dapat meminimalisir kecelakan saat berkendara. “Ini juga untuk membedakan, kita supir tembak atau bukan,” kata Tono sambil tertawa.

Selama berkendara lebih dari lima tahun, Tono mengaku tidak memaksakan diri saat mengemudi. Jika lelah, dia bergantian dengan supir cadangan.

“Ada dua pengemudi dalam bus saya menuju Pagar Alam Sumatera Selatan. Delapan jam sekali ganti pengemudi,” ujarnya.

Tidak semua supir keluar dari Posko Kesehatan membawa obat. Asmarudin, supir bus Dempo tujuan Pagar Alam, Sumatera Selatan tidak diberikan obat lantaran dinyatakan sehat.

“Sehat katanya, jadi dapat surat saja,” katanya.

Usai memeriksa delapan supir, dr. Arum Ambasari terlihat istirahat di meja kerjanya. Botol air mineral habis setengah dia minum untuk lepas dahaga. Arum mengatakan, sejak menjaga posko lebaran tahun ini, tidak ditemukan pengemudi beralkohol, atau menggunakan narkoba.

“Paling banyak hypertensi ringan. Kita kasih obat saja. Kalau kita anggap berat, tidak bisa jalan. Kita beri rekomendasi yang menjalankan bus, supir cadangan,” papar Arum.

Petugas Puskesmas Kecamatan Kalideres itu mengaku tidak hanya mengecek kesehatan supir saat menjaga posko. Bersama tiga koleganya, dia juga menerima pemudik yang merasa butuh pertolongan kesehatan.

“Sakit ringan kebanyakan, kaya flu, pegel-pegel, sakit gigi. Yang laku obatnya ya kaya begitu,” ceritanya.

Selama berjaga, Arum mengaku tidak ada sakit berat yang dialami pemudik ataupun tindak kejahatan yang dilakukan dengan modus pembiusan. Meski begitu, pihaknya menyediakan sebuah ambulan untuk berjaga.

“Alhamdulillah masih aman. Kita disini sampai jam 8 malem, sampai pagi on-call,” pungkasnya.

Sementara, Kepala Terminal Bus Kalideres, Hengki Sitorus mengatakan tidak mudah awalnya melakukan test kesehatan kepada supir, terutama melakukan tes urin. Bukan karena takut terindikasi narkoba, melainkan takut apabila ada penyakit berat yang sebelumnya tidak diketahui.

“Dulu dicari-cari dulu itu supir buat test. Sekarang datang sendiri, karena tanpa surat, tak bisa jalan dia,” tegas Hengki.

Hengki merinci, selama diberlakukan test kesehatan, tidak ada supir yang berangkat dari Terminal Kalideres, menggunakan narkoba. Meski begitu, tidak sedikit supir yang gagal mendapat izin mengemudi lantaran tensinya tinggi.

“Kata dokter tensi tinggi ngga bagus, yang ngerti dokter lah, kita menegaskan saja,” pungkasnya, sembari mengatakan program test urine itu akan diberhentikan usai H+7 lebaran.

Arus Balik Puncaknya Di Hari Kemerdekaan
Barengan Akhir Liburan Sekolah

Lima hari pascalebaran, Terminal Kalideres, Jakarta Barat terlihat belum mengalami kepadatan berarti. Bus-bus antar provinsi terlihat leluasa parkir di terminal kedatangan. Para penumpang pun tidak terlhat tidak membanjiri area parkir seluas setengah lapangan bola itu.

Kepala Terminal Bus Kalideres, Hengki Sitorus memprediksi, puncak arus balik lebaran tahun ini, sehari setelah peringatan hari kemerdekaan Indonesia, yaitu : Sabtu, 17 Agustus. Pasalnya, di hari Senin setelahnya, merupakan jadwal masuk anak sekolah.

“Ya Sabtu berangkat dari sana (kampung halaman) sampai sini Minggu. Prediksi saya sampai 10 ribu. Kalau pulang sekarang, pada nanggung, masih libur,” papar Hengki, di ruang kerjanya, kemarin.

Berdasar catatan Dishub setempat, jumlah arus balik lebaran tahun ini di Terminal Kalideres terus menurun dibandingkan tahun lalu. Rinciannya, saat H+1 lebaran, sebanyak 390 bus tiba dengan membawa 4.105 penumpang. Jumlah itu turun 12,56 persen dari tahun lalu yang mencapai 446 bus dengan 4.904 penumpang.

H+2 lebaran, sebanyak 417 bus masuk dengan 4.632 penumpang, jumlah itu turun 10,29 persen dari tahun lalu. Saat H+3, bus yang datang sebanyak 540 dengan 9.035 penumpang, turun 0,75 persen dari tahun lalu. Di H+4, sebanyak 551 bus datang berpenumpang 3.997 orang.

“Hari ini (14/8) baru masuk 211. Penumpangnya 2.206. Total hari ini direkapnya malam,” katanya.

Meski terbilang sepi, Hengki mengaku seluruh posko lebaran seperti polisi, kesehatan, dan pemadam kebakaran tetap standby sejak H-7 sampai H+7 lebaran. Para petugas, bekerja tiga sifth untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama 24 jam.

“Tahun lalu (2012) ramai, lebih banyak yang mudik. Sekarang, terminal Grogol dibuka, ada mudik gratis motor, di Kebon Nanas (Tangerang) pada turun. Ya disini (Terminal Kalideres), hanya sisa laskar,” cerita Hengki sambil tertawa.

Selain itu, Hengki juga mengatakan, jumlah bus yang diberangkatkan untuk arus mudik pada 2013 juga mengalami penurunan sebesar 6,44 persen, yaitu 3.720 bus. Tahun lalu, jumlah bus yang berangkat adalah 3.976.

Penurunan jumlah bus yang berangkat itu berbanding lurus dengan penurunan jumlah penumpang. Akibatnya, lanjut Hengki, terjadi penumpukan jumlah bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kalideres pada H-2 dan H-1, sehingga beberapa bus diberangkatkan dalam keadaan kosong atau mencari penumpang di terminal lain dan sisanya dipulangkan. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya