Mabes Polri menegaskan bahwa senjata api yang biasa digunakan anggota Polri dalam bertugas berjenis revolver. Untuk jenis FN hanya digunakan oleh kesatuan khusus.
Demikian disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum, Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Agus Rianto, meluruskan rilis Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) soal peningkatan jumlah kasus penembakan yang terjadi di Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Ironisnya, mayoritas pelaku penembakan didominasi oleh oknum anggota kepolisian.
Kontras membeberkan bahwa kebanyakan anggota polisi pakai senjata jenis pistol (FN).
"Polisi tidak gunakan jenis itu. Senjaga organik kami itu revolver. Kami gunakan revolver, yang gunakan glock itu hanya satuan khusus. Itu juga hanya sedikit," ungkap Agus, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/8).
Sebelumnya WakaPolri Komjen Oegroseno telah meminta anak buahnya melakukan razia senjata ilegal. Bahkan diakui, polisi yang punya senjata legal pun bisa menggunakan secara illegal.
"Itu terbatas dan investaris negara. Itu ada batas waktunya pinjam pakai, sekitar 1 tahun. Kemudian pada saat akan perpanjang, itu ikut tes. Juga dilihat jumlah peluru, juga saat diberikan itu maksimal 12 butir. Setelah letuskan senjata ada pertanggungjawabannya. Bintara ke atas bisa. Tamtama tidak bisa," jelas Agus.
Data yang dikumpulkan Kontras dari kurun waktu 2011-2013 menunjukkan, terdapat 55 peristiwa penembakan di 2011, 142 peristiwa pada tahun 2012, dan 164 peristiwa penembakan pada tahun 2013.
"Sedikitnya 191 orang tewas akibat peristiwa penembakan tersebut, sementara 534 lainnya mengalami luka-luka akibat peristiwa penembakan sepanjang tahun 2011-2013,"kata Koordinator Kontras, Haris Azhar, dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (15/8).
Selama periode tersebut, tercatat 278 oknum polisi yang menjadi pelaku. Jumlah ini menempatkan oknum polisi berada di peringkat pertama pelaku penembakan. Di posisi kedua, adalah oknum TNI dengan jumlah pelaku 20, berikutnya orang tak dikenal berjumlah 63 pelaku.
"Kebanyakan anggota polisi pakai senjata jenis pistol (FN) dan Laras Panjang Jenis AK 45. TNI menggunakan senjata organik dengan jenis pistol dan senjata laras panjang, sementara orang tak dikenal umumnya pakai senjata jenis laras panjang atau senjata rakitan," terang Haris.
[ald]