Berita

foto: net

Dunia

Pembantaian Terus Terjadi di Kairo

RABU, 14 AGUSTUS 2013 | 14:18 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

Kabar terakhir dari Kairo, Mesir, puluhan orang diduga tewas ketika pasukan keamanan memulai operasi untuk membubarkan demonstran pro-Morsy yang berkemah di jalan-jalan ibukota Kairo sejak Morsy dicabut dari jabatan presiden oleh kekuatan militer pada 3 Juli.

Sebelumnya terlihat kepulan asap tebal dari Nahda Square dan dilaporkan bahwa ada rentetan tembakan gas air mata dan senapan angin yang digunakan untuk mengusir pendukung mantan Presiden Morsy.

"Banyak orang yang tewas sekarang, kami bisa mengharapkan yang terburuk kali ini," ujar warga bernama Laila, seorang anggota Aliansi Anti-Kudeta Mesir yang juga pendukung Morsy, seperti dilansir dari Aljazeera, Rabu (14/08).


"Yang terjadi saat ini adalah pelanggaran atas hak asasi manusia," sambungnya lagi.

Kantor berita Reuters melansir setidaknya 15 orang tewas dalam kejadian tersebut. Sementara Laila sendiri memperkirakan setidaknya ada 16 orang.

Media setempat mengkonfirmasi bahwa pasukan keamanan memang mulai melakukan pembubaran demontstran, dan sebelumnya ada dua polisi yang tewas terbunuh dalam operasi itu.

Tentara dan polisi Mesir menggunakan tangan besi untuk membubarkan demonstran pendukung presiden terguling Muhammad Morsy dan simpati Ikhwanul Muslimin.

Yang paling mencolok ketika mereka menembaki massa tanpa ampun sehingga menewaskan sekitar 80 orang dalam unjuk rasa 27 Juli lalu. Pembantaian itu mengundang kutukan dunia.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk gelombang terbaru kekerasan di Mesir. Dia meminta pihak berwenang Mesir untuk bertindak dengan menghormati sepenuhnya hak asasi manusia, termasuk menjamin hak kebebasan berbicara dan berkumpul di Mesir.

Pada saat yang sama dia mendesak para demonstran untuk menahan diri dan menjaga sifat damai atas protes mereka. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya