Berita

m. nazaruddin/net

Politik

Demi Kehormatan DPR, Sebaiknya KPK Selidiki Keterangan Nazaruddin

KAMIS, 01 AGUSTUS 2013 | 10:44 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seharusnya menindaklanjuti pengakuan yang disampaikan terpidana korupsi, Muhammad Nazaruddin, yang menyebut sejumlah proyek besar seperti pembelian pesawat Merpati, e-KTP, atau pembangunan Gedung Mahkamah Konstitusi sebagai "mainan" anggota-anggota DPR.

"Apalagi di bulan puasa yang penuh berkah ini, keterangan Nazaruddin ini tentu tidak boleh dianggap KPK sambil lalu. Sebab, banyak juga apa yang disampaikan Nazaruddin benar, seperti kasus Hambalang. Apalagi keterangan Nazaruddin ini sudah langsung di BAP," kata anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (1/8).

Petinggi Partai Gerindra ini menduga Nazaruddin tidak main-main dalam memberikan keterangan ke publik karena segala pengakuannya akan berakibat pada dirinya sendiri. Salah satu kekuatiran Martin adalah anggota DPR yang sebetulnya masih berintegritas dipaksa menanggung akibat ulah segelintir anggota DPR yang korup. Apalagi, setelah Nazaruddin berkicau.


Dari pengamatannya kala mengunjungi dan berdialog dengan konstituen, anggota DPR sering dilecehkan dan dipandang dengan sinis. Sebagian masyarakat di daerah pemilihan masih beranggapan bahwa semua anggota DPR terlibat dalam korupsi proyek dan sudah menikmati banyak uang dari proyek tersebut. Masyarakat tak jarang meminta bagian dari uang korupsi itu.

"Pandangan-pandangan miring seperti ini menjadi beban moral yang paling berat kalau kita bertemu dengan para konstituen di Daerah Pemilihan. Karena itu, demi kehormatan lembaga DPR dan anggota DPR sendiri, saya minta KPK untuk menindaklanjuti laporan Nazaruddin," ucap Martin.

Martin menduga, rangkaian keterangan Nazaruddin bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar  kasus-kasus lain yang lebih besar. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya