Berita

khofifah-herman/net

Politik

Peluru Khofifah Masih Banyak, Lebih Baik Pilgub Ditunda Usai Pemilu 2014

RABU, 31 JULI 2013 | 17:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas gugatan pasangan Khofifah-Herman terhadap KPU Jawa Timur semakin membuka ketidakprofesionalan penyelenggara dalam melaksanakan tahapan Pilgub.

Tidak hanya persoalan dukungan Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) yang harusnya sah ke pasangan Khofifah-Herman, tapi juga membuka kotak pandora yang selama ini disimpan rapi oleh penyelenggara Pemilu di Jatim. Ternyata, dalam sidang DKPP terkuak fakta-fakta baru mulai dari tahapan awal Pilgub Jatim sampai proses pengumuman Cagub-Cawagub yang lolos dengan cara voting.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei dan Kajian Nusantara (Laksnu), Gugus Joko Waskito, kalau DKPP memutuskan ada pelanggaran etika oleh KPU Jatim, dan berakhir dengan sanksi yang berat dari DKPP, maka produk KPU yang sudah diputuskan dalam tahapan Pilgub dinyatakan tidak berlaku. Dan hampir seluruh sengketa Pilkada yang berujung di PTUN dan DKPP hampir sama keputusan akhirnya.


"Begitu komplikasinya pelanggaran etika yang terstruktur, sistematis dan masif yang terjadi di Jawa Timur, hingga saya menduga  ada 'dalang' di belakangnya. Polanya ini tidak dilakukan tiba-tiba," kata Gugus dalam pesan elektronik kepada wartawan, Rabu (31/7).

Menurutnya, ada desain yang luar biasa rapi. Ia yakin, di sidang PTUN Jawa Timur semakin terkuak pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan penyelenggara Pemilu di Jatim. Jika keputusan DKPP menyatakan ada pelanggaran, maka semakin banyak lagi masyarakat di Jawa Timur yang berani memberikan informasi, data dan dokumen pelanggaran yang lain.

"Analisa saya, peluru yang disimpan oleh pasangan Khofifah-Herman masih banyak, tidak semuanya tersampaikan dalam sidang DKPP. Solusi yang tepat menurut saya adalah, tunda Pilgub Jatim sampai setelah Pemilu 2014. Itu yang paling memungkinkan," tandasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya