Berita

Andrianto

Politik

Konvensi Skenario SBY Perkuat Pelembagaan Demokrat Sukses di 2024

SELASA, 30 JULI 2013 | 22:10 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Calon presiden hasil konvensi Partai Demokrat diyakini tidak akan mampu mengalahkan keunggulan Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Berbagai lembaga survei menyebut elektabilitas Jokowi dan Prabowo sebagai capres menempati posisi teratas.

"Konvensi otomatis bisa memulihkan elektabilitas partai. Tapi konvensi menghasilkan figur dengan elektabilitas sama dengan Jokowi atau Prabowo belum tentu. Itu masalah lain," ujar analis politik Andrianto kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (30/7).

Andrianto mengatakan konvensi bisa meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat yang hancur akibat isu korupsi. Bahkan bisa jadi sesuai target Partai Demokrat sebesar 15 persen. Konvensi menggerakkan mesin partai, dengan konvensi juga kekuatan internal terkonsolidasi dengan baik. Tapi, katanya, agak sulit bagi Demokrat menuai keuntungan lain bahwa figur capres yang dihasilkan dari konvensi punya elektabilitas tinggi sehingga bisa terpilih pada Pilpres 2014.


"Saya melihat SBY ingin memperkuat partai, ingin memperoleh kemenangan di pileg. Untuk konteks sekarang konvensi hanya untuk memperkuat pelembagaan Partai Demokrat," tuturnya.

Andrianto berpendapat ada skenario lain yang dipersiapkan di balik target penguatan pelembagaan yang dilakukan tersebut. Targetnya bukan semata untuk Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Dua periode itu akan dilepas, sehingga figur capres yang ditampilkan figur yang tidak terlalu kuat di masyarakat. Kemunculan Pramono Edhie Wibowo, menurutnya, antara lain hanyalah bumbu untuk menyemarakkan konvensi.

Setelah pelembagaan partai sukses dilakukan, katanya, maka tahun 2024 calon SBY sesungguhnya baru dimunculkan. Dua anaknya, Agus Harimurti atau Edhie Baskoro Yudhoyono lah yang diskenariokan untuk diusung.

"Itulah skenario lain dari konvensi," demikian Andrianto yang juga Sekjen Pro Demokrasi. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya