Berita

ilustrasi/net

Politik

PILGUB JATIM

Keputusan DKPP Soal Khofifah Bisa Spektakuler

MINGGU, 28 JULI 2013 | 18:05 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pimpinan Prof Dr Jimly Asshiddiqi yang sedang menyidangkan komisioner KPU Jatim bisa saja Senin besok (29/7) melahirkan keputusan spektakuler yang belum pernah dilakukan sebelumnya, agar menjadi pelajaran bagi mereka yang berniat melakukan kejahatan terhadap demokrasi.
 
Hal ini disampaikan Adhie M Massardi, inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih kepada wartawan di Jakarta petang ini (28/7).

Menurut Adhie, keputusan spektakuler itu, misalnya, memberhentikan secara tidak hormat anggota KPU Jatim yang terbukti melanggar etika. Bila ada tindak pidana korupsi atau tindak pidana lain, melimpahkan ke Polri atau kejaksaan untuk diproses pidananya. Kemudian mendiskualifikasi pasangan calon yang terbukti jadi mastermind (tokoh intelektual) di balik skandal demokrasi di Jatim yang menimpa pasangan Khofifah-Herman.
 

 
Jubir presiden era Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) ini terus mengikuti jalannya sidang pelanggalaran etika anggota KPU Jatim yang digugat pengacara sohor Otto Hasibuan, berkomplot dengan kandidat cagub-cawagub lain untuk menyingkirkan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Herman S Sumawiredja dari arena pilgub Jatim.

Dia sepakat dengan Prof Dr Irman Putrasidin dan Maruar Siahaan, SH yang menjadi saksi ahli dalam perkara ini, dan menyatakan bahwa penyelenggara pemilu ketika terbukti melanggar etika dan meloloskan koruptor hanya karena disuap, maka dampaknya serius dan panjang bagi negara. Oleh karena itu harus disikapi dengan tegas.

Adhie mengingatkan apa yang terjadi pada Pilpres 2004 lalu. KPU melanggar etika dengan bersekongkol dengan kandidat lain untuk menjegal Gus Dur. Persekongkolan akhirnya melahirkan pemimpin yang tidak jelas. Anggota KPU yang berkomplot dengan kandidat lain, antara lain Anas Urbaningrum, kemudian mendapat penghargaan di partai yang melakukan kolaborasi tersebut.

"Kasus yang dialami Gus Dur kini menimpa Khofifah. Peserta dan pelakunya juga partai yang sama," demikian Adhie. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya