Berita

Nusantara

Khofifah-Herman Dijegal Incumbent dengan Skenario Mahal

JUMAT, 26 JULI 2013 | 19:13 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Penjegalan Khofifah Indar Parawansa dan Herman S. Sumawiredja untuk bisa ikut Pilgub Jawa Timur dilakukan dengan skenario mahal. Puluhan miliar rupiah disiapkan untuk menjegal pasangan yang dikenal dengan sebutan Berkah itu.

"Pada 13 Juni ketika saya akan menelepon, terdengar suara rekaman Sekjen yang berbicara tentang dana Rp 20 miliar. Isinya skenario kita (PK) lari dari (mendukung) Khofifah-Herman ke incumbent," ujar Ketua Umum DPP PK Denny Cillah yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dugaan pelanggaran kode etik oleh KPU Provinsi Jawa Timur di Gedung DKPP, Jakarta, Jumat (26/7).

Diketahui, Denny Cillah selaku ketua umum PK menyatakan dukungan ke Khofifah-Herman, tapi Sekjen PK memilih merapat ke Soekarwo-Saefulloh (Karsa). Hal serupa terjadi di kasus Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) dimana ketua umumnya mengarah ke Khofifah-Herman, sedangkan Sekjennya mendukung Karsa. PK memiliki suara 0,50 persen dan PPNUI dengan modal suara 0,24 persen.


Denny menjelaskan pihaknya juga ditawari sejumlah uang oleh pihak dari parpol pendukung incumbent dan orang-orang incumbent.

"Tiba-tiba antara 14-21 Mei saya mendapat serangan gencar dari parpol-parpol pendukung maupun orang-orang incumbent. Mereka menawarkan saya Rp 500 juta dan jumlahnya terus naik dari hari ke hari," jelasnya.

KPU Jatim diduga tidak netral dalam proses pendaftaran bakal cagub-cawagub dengan memberikan kelonggaran waktu kepada pasangan, sedangkan kepada pasangan Khofifah-Herman tidak diberikan keleluasaan. Tim kuasa hukum Khofifah-Herman memiliki bukti bahwa ada pernyataan anggota KPU Jatim yang menyatakan pendapat bersifat mendukung pasangan tertentu.

Sidang berlangsung di ruang sidang DKPP Jakarta dengan dihadiri pihak pengadu dan teradu.
Sidang kali ini untuk kedua kalinya digelar dengan pengadu dari bakal pasangan calon Khofifah-Herman. Agenda sidang adalah mendengarkan pernyataan saksi yang antara lain menghadirkan masing-masing ketua umum dan sekjen DPP PK dan PPNUI.

Anggota Majelis Sidang terdiri atas Nur Hidayat Sardini, Saut Hamonangan Sirait, Valina Singka, Ida Budhiati, Nelson Simanjuntak dan diketuai oleh Jimly Asshiddiqie. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya