Berita

Politik

Impor Bawang Merah, Modal Gita Wirjawan Sukses di Konvensi

KAMIS, 25 JULI 2013 | 19:06 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Keputusan impor bawang merah 17 ribu ton yang dilakukan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan ditengarai terkait langkahnya maju sebagai capres 2014. Impor dilakukan Gita untuk mengumpulkan pundi-pundi untuk bisa terpilih konvensi Partai Demokrat.

"Konvensi perlu dana. Yang gampang jual jatah kuota impor," kata inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih, Adhie M Massardi kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (25/7).

Gita, katanya, melakukan impor bekerjasama dengan kartel. Dari kartel itulah dia memperoleh komisi. Sebagai pengambil kebijakan, komisi yang didapat Gita bisa sangat besar.


"Ahmad Fatanah yang perantara dapat banyak, apalagi fee yang diterima pengambil kebijakan. Pasti lebih mahal harganya," kata dia.

Adhie sangat menyayangkan pernyataan Gita yang mengaku impor bawang dilakukan untuk mengisi kebutuhan pasar dalam negeri akibat jeleknya kualitas bawang produksi petani di Brebes dan Pemalang. Keran impor dibuka begitu lebar, sementara di sisi lain upaya pemerintah meningkatkan hasil produksi petani tidak ada.

Untuk itu Adhi meminta KPK, Kepolisian dan Kejaksaan berupaya mendalami dugaan jual beli kuota di balik impor bawang dari China dan Vietnam yang direncanakan Gita.

"Aparat penegak hukum jangan diam saja," ucapnya.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan masyarakat tidak suka dengan produk bawang yang diproduksi di dalam negeri. Menurutnya, kualitas bawang dari Kabupaten Brebes dan Pemalang basah dan kecil. Rakyat tidak terlalu suka. Alasan itulah yang digunakan Gita untuk impor bawang.

"Panennya tak sebaik biasanya, ," katanya di Mabes TNI AD, Jakarta, kemarin (Rabu, 24/7).

Rencananya, Gita akan mengimpor bawang merah sebanyak 17 ribu ton. Bawang merah tersebut akan didatangkan dari negara Vietnam dan China.

"Bawang merah dari vietnam dan China kita sudah keluarkan ijin kurang lebih 17 ribu ton," ucapnya. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya