Berita

foto:rmol

Nusantara

Ciamis Dihantam Banjir Bandang, Nenek Rokayah Ditemukan Tewas di Rumahnya

KAMIS, 25 JULI 2013 | 16:15 WIB | LAPORAN:

Ratusan rumah di Kabupaten Ciamis rusak berat setelah dihantam banjir Bandang. Satu orang nenek ditemukan tewas di dalam rumahnya. Diduga nenek tewas karena tenggelam saat hendak proses evakuasi.
 
Nenek bernama Rokayah (75) warga Pano’ogan, Panumbangan, Ciamis ini ditemukan dalam kondisi tewas oleh anak kandungnya sendiri di dalam rumahnya.
 
Rokayah, diduga tidak bisa diselamatkan saat proses evakuasi terjadi. Banjir bandang yang melanda dua kecamatan di Panumbangan dan Sukaresik ini menghantam ribuan rumah warga.
 

 
Menurut Kapolsek Panumbangan AKP Ansar, ribuan warga dari dua kecamatan, hingga Kamis (25/7) siang masih terisolir karena akses jalan yang tertutup banjir setinggi 50 Cm. Sebagian besar warga kini mengungsi ke Posko Darurat.
 
Sementara itu banjir juga menerjang empat kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Empat kecamatan tersebut yakni Sukaresik, Pagerageung, Ciawi dan Rajapolah. Dari pendataan sementara jumlah warga yang rumahnya terendam mencapai 1.454 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 3136 orang.
 
Luapan air dari sungai Citanduy sudah terjadi sejak Senin pagi lalu. Selain merendam ratusan rumah warga, banjir juga merendam sebuah sekolah dasar dan satu puskesmas. Pihak sekolah terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar karena semua ruang kelas terendam air. Bantuan logistik dari pihak terkait untuk korban banjir yang mengungsi mulai berdatangan.
 
Genangan terparah melanda Kampung Bojongsoban, karena lokasi kampung itu berada paling dekat dengan sungai. Bahkan ada rumah yang terendam hingga sedada orang dewasa. Beruntung, penghuninya keburu menyelamatkan diri.
 
Menurut salah seorang warga, Adim Mashudi (26), munculnya air memang tidak seperti air bah. Tapi datang agak perlahan sehingga warga keburu menyelamatkan diri.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin menyebutkan, debit air Citanduy sangat tinggi hingga luber di tanggul. Karena tak kuat menahan derasnya arus air, tanggul akhirnya jebol dan menimbulkan banjir.
 
Dikatakan Kundang, banjir masih belum akan surut karena upaya perbaikan tanggul secara darurat tidak bisa dilakukan secara maksimal mengingat masih derasnya air sungai. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya