Berita

Nusantara

Jokowi Diserang Perjelas Duel Sengit Antar Parpol Jelang Pemilu 2014

RABU, 24 JULI 2013 | 10:56 WIB | LAPORAN:

Rilis LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengenai anggaran blusukan Jokowi sontan memunculkan pro kontra di publik.

Ada pihak yang menanggapi anggaran sebesar itu sebagai pemborosan dan meminta Jokowi untuk stop blusukan. Sebaliknya, pihak yang menentang rilis Fitra menilai anggaran besar tapi efektif tidak masalah ketimbang hemat nyatanya boros dan fiktif.
 
Jokowi sendiri telah membantah alokasi anggaran Rp 26,6 miliar untuk blusukan menemui masyarakat. Modal blusukan hanya jalan kaki. Namun Jokowi membenarkan alokasi anggaran yang disebut Fitra sebagai dana operasional. Semisal dana untuk koordinasi keamanan, ketertiban sosial dan operasional khusus.
 

 
"Gaya blusukan Jokowi memang menjadi kontroversi sejak dipopulerkan dan terus dilakukannya setelah terpilih menjadi pejabat gubernur," kata pengamat politik dan hukum dari The Indonesian Reform, Martimus Amin.

Pada sisi lain, Martimus berpendapat, fenomena Jokowi telah membuat lawan politik khususnya partai pengusung kandidat gubernur yang dikalahkannya dalam Pilgub kemarin ketakutan. Pasalnya, efek Jokowi-Ahok ternyata membuat posisi Partai Gerindra dan PDI Perjuangan melejit. Terbukti, dari hasil rilis polling lembaga survei menempatkan PDIP urutan pertama dan Gerindra urutan ketiga. Sedangkan Partai berkuasa Demokrat jatuh diurutan rangking kelima.

Kemudian hasil polling beberapa lembaga survei selalu menempatkan Jokowi sebagai calon presiden terunggul. Bagi lawan politiknya pamor Jokowi harus didelegitimasikan seperti melalui rilis Fitra dan statemen-statemen elit politik PD seperti Sutan Bhatoegana.

"Di balik semua ini dapat ditebak yakni pertarungan ketat antar partai politik menjelang Pemilu 2014," kata Martimus menyimpulkan.

Dengan perhitungan, jika Jokowi tidak didelegitimasi Partai Demokrat pasti semakin kelebu (tenggelam). Dilemanya, jika PD terus sirik dengan Jokowi akan lebih kelebu lagi.

"Catatan saya tidak perlu risau dengan Jokowi. Feeling saya untuk saat ini Jokowi tidak terlalu ambisius menjadi capres. Sebagai orang Jawa, ia tahu unggah ungguh (etika berperilaku)," cetusnya.

Dalam artian jika Jokowi serakah dan tak tahu diri, baru satu tahun memimpin Jakarta sementara belum satu pun tampak reputasinya dalam program pembangunan dan kesejahteraan rakyat ibukota sudah ujug-ujug mencalonkan diri jadi presiden.

"Orang kayak begini akan dinilai publik sebagai sosok durjana dan nista," sambung Martimus.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya