Aksi kekerasan dan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan elemen Front Pembela Islam mendapat sorotan Presiden SBY. SBY berharap FPI menghentikan tindakan kekerasan dan main hakim sendiri.
"Saya menyeru kepada saudara-saudara saya yang ada dalam FPI untuk menghentikan tindakan kekerasan dan main hakim sendiri. Cara memerangi kemaksiatan dan kemungkaran tidak harus dengan cara-cara yang lebih mungkar. Saya yakin FPI bisa melakukan banyak hal yang baik dan berguna bagi umat dan masyarakat kita," kata SBY melalui Fan Page Facebook Susilo Bambang Yudhoyono yang di-posting Minggu (21/7) malam.
"Islam tidak identik dengan kekerasan. Islam tidak identik dengan perusakan. Islam juga tidak identik dengan main hakim sendiri. Justru, kelompok yang melakukan kekerasan atas nama Islam, merekalah yang mencederai dan membuat aib untuk agama Islam," sambung SBY.
Presiden mengajak umat Islam untuk mencontoh pribadi Rasulullah SAW yang telah memberi teladan luar biasa dalam membangun masyarakat beradab.
"Tidakkah Nabi Muhammad SAW telah mengemban misi Allah SWT yang juga luar biasa, yaitu mengajarkan dan mengemban Islam sebagai penabur rahmat bagi semesta alam. Insya Allah kita bisa meneladaninya," kata Presiden.
Presiden SBY mengajak masyarakat untuk memanjatkan rasa syukur, karena dengan tenang kita bisa menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini.
"Tidak semua saudara kita di berbagai penjuru dunia memiliki kemudahan yang sama. Tengok misalnya apa yang terjadi di Syria, Mesir, Irak dan juga Afganistan, yang masih diguncang ledakan bom maupun kekerasan bersenjata yang lain,"
Sungguh pun demikian, ke depan nanti, Presiden SBY meminta jajaran Polri untuk tidak membiarkan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh siapa saja, termasuk FPI. Ia meminta Polri mengedepankan cara-cara yang persuasif. Tetapi, kalau tidak bisa dan aksi-aksi kekerasan tetap dilancarkan, berkaca dari bentorkkan antara massa FPI dengan warga di Kendal, Jawa Tengah, yang mengakibatkan jatuhnya korban meninggal seorang warga, Kamis (18/7), maka hukum harus ditegakkan dengan tegas.
"Polri tidak perlu ragu dalam bertindak. Yang penting profesional dan adil, serta tetap mencegah jatuhnya korban jiwa. Dari pihak manapun. Masyarakat harus dilindungi dan dibebaskan dari rasa takut dan kecemasan," demikian SBY.
[dem]