Berita

FOTO:NET

Nusantara

Korban Longsor Buru Masih Tertimbun, Belum Ada Pencarian

SENIN, 22 JULI 2013 | 11:25 WIB

Bencana tanah longsor di lokasi penambangan emas Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku diduga menimbun puluhan orang pada Selasa (16/7). Namun hingga kini belum ada satu pun upaya pencarian korban oleh pemerintah daerah setempat.

Ahli waris lahan Gunung Botak, Ibrahim Wael mengemukakan, baik dari Pemkab Buru maupun regu penyelamat sampai sekarang tidak pernah ada yang berurusan dengan upaya pencarian korban longsor atau tewas akibat menghirup gas beracun.

"Seharusnya yang paling bertanggung jawab adalah dewan adat," tuding Ibrahim seperti dikutip dari Antaranews, Senin (22/7).


Dewan Adat yang dibentuk segelintir orang di Pulau Buru ini, menurutnya, hanya lebih mementingkan keuntungan pribadi karena melakukan penjualan karcis masuk ke lokasi tambang seharga Rp 750 ribu per orang. Keuntungan yang didapatkan juga mencapai miliaran rupiah karena jumlah penambang yang masuk mencapai lebih dari 24 ribu orang.

Ibrahim menuturkan, ketika bencana ini terjadi, para penambang yang selamat hanya berhasil mengevakuasi empat orang yang tewas, dua penambang berasal dari Manado (Sulut) dan dua lainnya dari Ternate, Provinsi Maluku Utara.

Kematian para penambang emas di Gungung Botak dalam jumlah massal seperti ini sudah beberapa kali terjadi, baik karena bencana tanah longsor dan gas azam maupun akibat terjadi bentrokan diantara mereka, namun pemerintah tidak pernah melakukan pencarian. Langkah tegas yang pernah diambil Pemprov Maluku adalah mengeluarkan surat keputusan melarang kegiatan apapun di lokasi Gunung Botak dan menutup kawasan itu sejak bentrok antarpenambang akhir Desember 2012 lalu.

"Sayangnya awal 2013, sekelompok oknum yang menamakan dirinya dewan adat Buru kembali membuka lokasi itu, sehingga mereka harus bertanggung jawab terhadap hilangnya nyawa puluhan hingga ratusan orang di Gunung Botak," kata Ibrahim.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya