Berita

muhaimin iskandar/net

Politik

Lebih Besar Peluang Duet Jokowi-Muhaimin

SABTU, 20 JULI 2013 | 15:37 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Bursa Calon Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019 diprediksi akan menampilkan tokoh muda dan baru ke depan. Hal tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang menghendaki adanya perubahan besar di sektor kepemimpinan nasional.

Meski sosok yang sering dimunculkan dalam berbagai survei adalah dari kalangan muda, tetapi sejumlah pengamat menilai pengaruh politik aliran masih layak diperhitungkan dan menjadi salah satu faktor penentu di bursa capres dan cawapres.

"Saya kira dari sejumlah figur di kalangan Islam, jika mengacu pada politik aliran, NU memiliki kans besar untuk memunculkan tokohnya," tutur pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan, lewat pesan tertulis, Sabtu (20/7).


Menurut Bakir, Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB) adalah salah tokoh muda yang dimiliki NU. Ia pantas diangkat sebagai kandidat yang layak diperhitungkan. Muhaimin juga punya pengalaman organisasi yang cukup panjang. Yang lebih menguntungkan Muhaimin adalah dia tokoh muda yang lahir dari reformasi.

Namun, lanjut Bakir, saat ini persoalannya adalah bagaimana marketing politik dari PKB sebagai kendaraan politik Muhaimin. Mampukah PKB mengenalkan Muhaimin sebagai figur atau sosok yang akan bertarung sebagai capres mewakili kalangan Islam. Dia tambahkan, potensi suara NU untuk Muhaimin sendiri cukup bisa diandalkan. Dibandingkan dengan PPP, PKB lebih dekat secara struktural dengan NU.

Lebih jauh, Bakir menilai peluang Muhaimin akan lebih besar bila ia disandingkan dengan sosok yang mewakili golongan lain dalam politik aliran di Indonesia. Ia menyebut sosok Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Kader PDI Perjuangan).

"Akan lebih besar peluangnya. Soalnya, Jokowi yang boleh kita katakan mewakili sebagai kalangan sekuler, tentu juga butuh pendamping dari kalangan Islam. Tinggal bagaimana marketing politik Muhaimin berjalan," tutup Bakir.

Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro, pernah mengatakan bahwa duet Jokowi-Muhaimin sendiri bisa menjadi kuda hitam dalam bursa pilpres 2014.  Jokowi akan menjadi penentu mengingat sosoknya sangat disukai masyarakat. Dipasangkan dengan siapapun, elektabilitas Jokowi tidak akan terpengaruh alias tetap tinggi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya