Berita

foto: net

Politik

Kejaksaan Agung Harus Teliti Kredibilitas Saksi Ahi yang Diajukan

SABTU, 20 JULI 2013 | 14:15 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Tiga pegawai PT Chevron telah divonis bersalah oleh Pengadilan Tipikor Jakarta dalam kasus korupsi proyek bioremediasi. Yang menarik, dalam vonis terhadap masing-masing terdakwa putusan Majelis Hakim selalu tidak bulat  bulat. Rata-rata, dua dari lima Hakim mengajukan dissenting opinion karena menganggap pendapat ahli yang diajukan Jaksa, Edison Effendi Nababan, belum teruji keahliannya.

"Banyak perbedaan pendapat yang sangat bertolak belakang antara saksi ahli Sri Haryati dari ITB dan Linawaty dari IPB yang diajukan terdakwa, dengan saksi Edison Nababan dari Trisakti yang diajukan Jaksa," kata anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, dalam pesan singkatnya, Sabtu (20/7).

Dalam persidangan, terkesan Edison selalu menghindar membicarakan kebenaran kesaksiannya dengan saksi-saksi ahli dari ITB dan IPB. Martin mengatakan, beberapa waktu lalu Alumni ITB dan UI telah mengadukan kasus Chevron ini ke Komisi III DPR. Mereka meminta agar Jaksa Agung meneliti kebenaran latar belakang saksi Edison Nababan yang di BAP dibacakan di Pengadilan mengaku di bawah sumpah sebagai lulusan S1, S2 dan S3 dari ITB.


"Padahal menurut alumni ITB, yang bersangkutan tidak pernah terdaftar sebagai mahasiswa maupun sebagai lulusan ITB. Saksi ahli dari Jaksa ini dianggap berbohong, padahal kesaksiannya inilah yang dijadikan jaksa sebagai dasar penuntutan dalam kasus Chevron ini," ucap Martin.

Melihat fakta-fakta di atas, Martin meminta agar Kejaksaan Agung segera memeriksa kredibilitas saksi yang diajukannya, baik pendidikannya maupun kualitas kesaksiannya.

"Karena sangat memalukan kalau ternyata dia benar berbohong soal kesarjanaannya sebagai lulusan ITB. Memang sejak awal pun, menjadikan seorang saksi ahli mengenai bioremediasi berasal dari Trisakti dan bukan ahli yang berasal dari ITB maupun IPB, yang selama ini dikenal luas memiliki sarjana-sarjana ahli di bidang bioremediasi ini, sudah cukup membuat heran masyarakat" katanya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya