Berita

ilustrasi/net

Politik

JK, Mahfud dan Jokowi Tak Perlu Buang Waktu Ikut Konvensi Demokrat

KAMIS, 18 JULI 2013 | 19:42 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Keputusan Jusuf Kalla menolak ikut konvensi Partai Demokrat dinilai tepat. Ada alasan sehingga penolakan mantan Wakil Presiden itu dapat dimengerti dan disetujui.

"Saya setuju konvensi PD tidak perlu diikuti karena konsep yang salah, yaitu mirip dengan pemilihan Indonesia Idol," ujar pengamat politik Muhammad AS Hikam.

Hikam menegaskan konvensi dalam pemahaman dan praktik sistem politik demokratis bukanlah seperti pemilihan Indonesia Idol. Model konvensi yang paling mendekati demokratis adalah konvensi yang pernah dibuat Golkar sebelum Pilpres 2004 ketika Wiranto berhasil mengalahkan pesaingnya kendati gagal dalam Pilpres. Setelah itu, konvensi Golkar pun menjadi tidak lagi bermutu karena hanya berdasarkan maunya elite di DPP.


"Konvensi ala PD tampaknya sama saja, dengan mengandalkan survei yang kemudian ditentukan DPP nya. Jadi wajar kalau JK menolak karena kemungkinan beliau tersingkir gara-gara sentimen elit DPP PD akan sangat tinggi. Bukan karena kualitas beliau asor dibanding Pramono Edhie Wibowo misalnya," ungkap doktor politik lulusan Hawai University itu.

Tak hanya JK, kata Hikam dalam akun jejaring sosial mashikam.com, tokoh lain seperti Mahfud MD juga percuma saja ikut konvensi Demokrat. Langkah tersebut hanya akan buang-buang waktu karena akan bernasib sama. Demikian pula dengan Jokowi. Kalau Gubernur DKI itu ikut konvensi, ia  pasti akan "dikalahkan" di sana, karena ia akan cuma jadi alat PD untuk mengatrol citranya yang sedang terjun bebas.

"Orang nalar adalah mereka yang tidak mau buang-buang waktu untuk hal-hal yang sudah jelas tak bermanfaat," demikian Hikam. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya