Berita

FOTO:NET

Nusantara

Pengusaha Rusia Tak Bebas Lagi Cari Pelamar Kerja

MINGGU, 14 JULI 2013 | 12:54 WIB | LAPORAN:

Pengelola dan pemilik perusahaan di Rusia terhitung mulai Sabtu (13/7) kemarin dilarang mengiklankan lowongan kerja dengan meminta kriteria tertentu.  

Para pengusaha tidak lagi diperbolehkan untuk mencari pelamar yang berdasarkan kepada ras, jenis kelamin, etnis, status perkawinan, agama, usia atau penampilan fisik tertentu di iklan-iklan lowongan kerja.

Seperti diwartakan Ria Novosti (Minggu, 14/7), peraturan baru ini disahkan oleh Dewan Federasi pada bulan Juni melalui tanda tangan Presiden Vladimir Putin pada tanggal 2 Juli 2013.


Anggota parlemen, Mikhail Taransenko menjelaskan, aturan baru ini bertujuan untuk mengatasi diskriminasi di tempat kerja.

"Diskriminasi tidak akan dibasmi sepenuhnya. Itu membutuhkan (banyak) waktu. Hanya saja ada beberapa majikan curang yang ingin mempekerjakan pramuniaga berusia 20 tahun, misalnya, dan sekarang mereka harus mewawancarai 20 tahun dan (bahkan) usia 30 tahun," terangnya di sebuah artikel berita berbahas Rusia, Gazetu.ru.

"Mereka yang hanya ingin mempekerjakan orang-orang muda, atau yang tidak ingin mempekerjakan orang-orang dari etnis tertentu, sekarang tidak akan bisa melakukan hal itu," tambah Tarasenko.

Bagi para pengusaha yang melanggar akan didenda mulai dari 500-15 ribu rubel atau sekitar Rp 150 ribu-Rp 4,5 juta.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya