Berita

rizal ramli/ist

Kalau Jadi Presiden, Rizal Ramli Cetuskan Tiga Produk BBM

SENIN, 01 JULI 2013 | 18:42 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Gus Dur yang memproklamirkan diri siap menjadi calon presiden di 2014, Rizal Ramli, membeberkan gebrakannya dalam hal bahan bakar minyak jika didukung masyarakat menjadi pemimpin nasional di periode 2014-2019.

Ia menjelaskan, setidaknya Indonesia harus memiliki tiga produk untuk bahan bakar minyak (BBM), yaitu untuk golongan atas, menengah dan bawah.

"Bikin tiga produk BBM dengan oktan 92 buat mobil mewah, harganya 30 persen lebih mahal dan pemerintah dijamin untung" ujar Rizal dalam acara pemutaran film "Working Class Heroes" di Puri Ardhya Gharini, Jakarta Timur, Senin (1/7).


"Kemudian BBM sedang sekelas premium, dan yang ketiga namanya BBM Metal, oktannya 81, tidak perlu disubsidi, ongkosnya lebih murah" tandasnya.

Dia berulangkali menegaskan bahwa langkah pemerintah menaikkan BBM, menurutnya, jelas merugikan masyarakat menengah ke bawah. Sementara, saat ini tidak ada alternatif di moda transportasi. Rakyat bawah tidak ada pilihan lain karena pemerintah tidak pernah memperhatikan sistem transportasi publik.

Dia katakan, masih ada cara lain selain menaikkan harga BBM. Pertama, menghentikan subsidi bunga obligasi yang nilainya satu tahun Rp 60 triliun. Kedua, ketegasan sikap pemerintah terhadap mafia migas yang untung Rp 10 triliun setahun. Ketiga, memperbaiki banyak inefisiensi dalam industri energi (biaya industri migas terlalu mahal) dan peningkatan penggunaan gas alam.

Sayangnya, kreativitas untuk memperbaiki anggaran tidak diperbaiki. Malah, ditambah dengan pernyataan para pejabat negara yang konyol. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya