Berita

ilustrasi/ist

IJTI Tuntut KPI Pecat Rusdin Tompo

MINGGU, 30 JUNI 2013 | 08:19 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulawesi Selatan mengecam keras pernyataan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan Rusdin Tompo yang dinilai sebagai provokatif.

Pernyataan Rusdin Tompo itu terkait, lewat kutipan pemberitaan di Tribunnews.com-Jakarta, yang dimuat pada, Sabtu, 29 Juni 2013 pukul 16:21 WIB. "Rekrutmen kontributor Makassar kebanyakan wartawan yang biasanya meliput kriminal. Jadi, karena pola kerja seperti itu, kemudian mainan jualan, tidak menarik kalau tidak rusuh," Bahkan, kutipan lainnya: "Kebijakan redaksi teman-teman di Makassar, kalau berita tidak seperti itu (rusuh) tidak dimuat," ungkapnya, dan Rusdi juga mengatakan, akibat kedua faktor tadi, wartawan dan aktivis atau koordinator lapangan, kerap bekerja sama dalam menyetting aksi unjuk rasa.

Dari kutipan tersebut, IJTI Sulawesi Selatan mengecam dan meminta tegas ke KPI pusat untuk mencopot jabatan Rusdin Tompo sebagai ketua KPID Sulsel, Dimana pernyataan tersebut bisa mengancam kinerja dan keselamatan kontributor.


"Ironinya, ketua KPID Sulsel, seharusnya bisa menjadi wadah terdepan untuk mengontrol dan mengawasi kinerja pemberitaan televisi, namun amanah tersebut justru di nodai dengan menyudutkan kontributor sebagai biang provokator dalam peliputan," terang Divisi Advokasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulsel, Hudzaifah Kadir dalam rilis yang diterima redaksi, Minggu (30/6).

Hal ini pun sangat merugikan pihak kontributor di Makassar, dan masyarakat akan menanggapi pemberitaan itu rekayasa, padahal itu murni dan fakta di lapangan, tanpa dikenal dengan adanya settingan.

Untuk itu kata dia, IJTI Sulsel meminta kepada pengurus pusat KPI segera mecopot jabatan Rusdin Tompo selaku ketua KPID Sulsel. Mendesak KPID Sulsel untuk meminta maaf kepada seluruh wartawan/kontributor di makassar, terkait pernyataan Rusdin Tompo. [rsn]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya