Berita

Politik

PKS, Hati-hati dengan Ketidaktegasan SBY!

SENIN, 24 JUNI 2013 | 16:26 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Elit Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Bisa jadi "hukuman" atas sikap mereka menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)  dilakukan dengan cara-cara halus.

"Sampai sekarang menteri-menteri asal PKS didiamkan. PKS juga tidak dikeluarkan dari koalisi. Boleh jadi serangan balasan dilakukan dengan cara yang sangat halus," ujar Direktur Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif (Majelis), Sugiyanto, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (24/6).

Dia menyarankan PKS hati-hati dengan kesan tidak tegas yang diperlihatkan Presiden SBY selaku komandan tertinggi Sekretariat Gabungan. Karena jadi inisiator penuntasan kasus Century yang disebut-sebut melibatkan Wakil Presiden Boedino, Misbakhun tiba-tiba jadi tersangka dan kasusnya berakhir di Mahkamah Agung.


Langkah PKS sebagai inisiator rencana pansus Mafia Pajak dan sikap berseberangan lainnya selalu dihukum ringan. Tapi kemudian menyeruak kasus Luthfi Hasan Ishaaq yang secara sporadis terekspos.

"PKS jangan arogan dan besar kepala. Jadikan pengalaman yang lalu sebagai pelajaran. Jangan terlena ketidaktegasan SBY," imbuh Sgy, panggilan Sugiyanto.

Sgy mengatakan PKS sudah pasti dapat serangan balik atas sikap mereka yang terlalu bervariasi dari keputusan Setgab.

"PKS harus pasangan kuda-kuda lebih sigap lagi," tandasnya. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya