Berita

Tolak BBM Naik Terus Digelorakan Mahasiswa

JUMAT, 21 JUNI 2013 | 02:10 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Tindakan represif aparat dalam menghadapi pengunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai daerah tidak menghentikan langkah mahasiswa untuk menggelar aksi yang sama. Aksi penolakan malah terus digelorakan.

Sejumlah mahasiswa berencana menggelar aksi penolakan di depan kampus Univeritas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan IR. H. Juanda, Ciputat.

"Kami mengajak kawan-kawan untuk gabung dalam aksi 'gagalkan kenaikan BBM atau turunkan SBY-Boediono. Aksi Kamis (21/6), pukul 20.00," ajak Humas aksi, Prayoza Saputra, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.


Dikatakan, hasil rapat paripurna DPR membahas RAPBN-P tentang subsidi BBM menunjukan bahwa kebijakan menaikkan BBM semakin nyata. Dengan begitu semakin nyata pula kemiskinan akan merajalela dalam setiap sendi kehidupan rakyat Indonesia.

"People power menjadi momok yang menakutkan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan. Mari kita satukan kekuatan tanpa memandang ras, suku, agama maupun ideologi demi melawan rezim penjajah kemerdekaan dan kesejahtera kita," ajak Prayoza lagi.

Di sejumlah kota di seluruh provinsi, aksi penolakan yang dilakukan mahasiswa dan elemen masyarakat sipil seminggu terakhir direpresi aparat polisi sehingga melahirkan bentrokan yang tidak seimbang. Dari sekitar 45 kota yang telah menggelar aksi tercatat ratusan mahasiswa jadi korban akibat tindakan bengis aparat kepolisian.

Tak hanya mahasiswa, tindakan bengis aparat juga membuat sejumlah jurnalis yang meliput aksi ikut jadi korban.

Dari catatan Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia, penanganan aksi penolakan di Ternate oleh aparat menjatuhkan korban 10 mahasiswa dan seorang jurnalis. Adapun di Jambi tiga mahasiswa dan seorang jurnalis. Di Medan 85 mahasiswa jadi korban, 14 di antaranya dijadikan tersangka.

Di Palembang tercatat dua mahasiswa ditahan, 14 luka tembak dan pukulan. Di Kendari empat mahasiswa dan seorang jurnalis terluka sehingga dilarikan ke rumah sakit, ditangkap dan dianiaya, serta puluhan lainnya luka-luka. Di Jakarta ada 88 mahasiswa dan pelajar sempat ditahan, adapun di Makassar puluhan mahasiswa terluka akibat tindakan aparat kepolisian.

Sementara di sejumlah kota lain, via laporan-laporan media massa juga terjadi represifitas aparat terhadap gerakan mahasiswa.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya